Bisnis.com, PADANG - Bank Nagari atau PT BPD Sumatra Barat menyasar Trans Padang dan perparkiran sebagai objek pengembangan transaksi nontunai di Kota Padang, Sumatra Barat.
Direktur Umum Bank Nagari Amrel Amir menyebutkan perseroan sudah beberapa kali bertemu dengan Pemkot Padang mengenai rencana perluasan transaksi nontunai di sejumlah fasilitas publik di daerah itu.
"Kami siap ambil bagian. Mungkin nanti sistemnya bekerjasama juga dengan bank-bank lain yang sudah berpengalaman di model pembayaran nontunai," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (24/6/2015).
Menurutnya, sarana publik di Kota Padang sudah seharusnya memiliki sistem pembayaran yang nyaman dan efisien, sehingga memberi kemudahan dan rasa aman bagi masyarakat. Selain tentu berperan meningkatkan penerimaan daerah.
Dia mengatakan dalam waktu dekat manajemen Bank Nagari akan kembali membahas program pembayaran nontunai dengan Pemkot Padang. Dia menargetkan tahun ini program pembayaran nontunai di sejumlah lokasi itu bisa dimulai.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan pemerintah setempat memprioritaskan pengelolaan sarana publik yang lebih aman dan efisien dengan memperluas gerakan transaksi nontunai.
"Kami mulai dengan Trans Padang dan parkir dulu. Nanti menyusul komplek olahraga, dan restoran-restoran," ujarnya.
Adapun, untuk perparkiran, Pemkot Padang menggandeng perusahaan asal Hungaria, Smart Parking System (SPS) Hungary Ltd yang berencana menginvestasikan modalnya hingga 100 juta euro untuk membangun dan mengelola sejumlah lokasi parkir di kota itu.
Kerjasama itu akan menggarap kawasan parkir Pasar Raya Padang, Stadion Agus Salim, kawasan Pantai Padang yang meliputi Pantai Padang, Pantai Purus dan Danau Cimpago, serta sejumlah lokasi strategis lainnya.
Sedangkan untuk transaksi nontunai, Mahyeldi menyebutkan sejumlah bank di Tanah Air sudah menyatakan kesiapan untuk ambil bagian dalam program pemerintah setempat.
Sebelumnya, Pemkot Padang sudah menandatangai komitmen untuk memperluas gerakan nontunai bersama Bank Indonesia Sumatra Barat. Tahun ini ditargetkan program itu mulai dilaksanakan.
Sementara itu, Direktur Bank Indonesia Sumatra Barat Puji Atmoko menyebutkan selama ini gerakan nontunai baru menyasar aktivitas kampus dengan melakukan sistem pembayaran uang kuliah dan pembayaran lainnya melalui bank.
"Perlu diperluas lagi ke fasilitas-fasilitas publik, terutama parkir, pembayaran Trans Padang, dan fasilitas umum lainnya," katanya.
Dia mengatakan gerakan nontunai sudah seharusnya dikembangkan untuk menciptakan sistem pembayaran yang transparan, serta menghindari penyalahgunaan yang menyebabkan korupsi, suap, dan pencucian uang. []