Bisnis.com, JAKARTA - PT Resuransi Maipark Indonesia, perusahaan reasuransi yang khusus menangani risiko gempa bumi ini, optimistis dapat meraup premi bruto hingga Rp300 miliar sepanjang tahun ini.
Pasalnya, Maipark Indonesia mengklaim telah merealisasikan premi bruto hingga 40% dari target sepanjang tahun yakni Rp287 miliar. Jika dibandingkan dengan target tahun lalu, angka tersebut tercatat tumbuh 14%.
“Tren kenaikannya masih didominasi pada semester kedua tahun ini, sama dengan industri asuransi lainnya,” kata Direktur Utama Maipark Indonesia Yasril Y. Rasyid di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (7/7/2015).
Keoptimisan Maipark Indonesia juga disasari oleh rencananya untuk memperbesar bisnis di luar sesi wajibnya yakni gempa bumi.
Sebagaimana diketahui, Maipark Indonesia merupakan satu-satunya reasuransi di Indonesia yang menangani risiko khusus gempa bumi sejak awal pendiriannya. Saat ini, seluruh risiko gempa bumi perusahaan asuransi umum wajib disesikan ke Maipark.
Jika dirinci, perusahaan reasuransi ini berencana meningkatkan porsi kontribusi non gempa bumi hingga 20%, dari sebelumnya yaitu 10%. “Semua rencana ini butuh konsolidasi. Jika rencana ini bisa segera terealisasikan, maka premi bruto bisa tergenjot signifikan,” katanya.
Untuk itu, Maipark Indonesia berencana gencar mengadakan roadshow ke beberapa perusahaan asuransi untuk mempromosikan bisnis lebih luas dan menyosialisasikan institusinya sebagai penyangga asuransi bencana nasional.
Kendati demikian, rencana Maipark Indonesia tersebut membutuhkan dukungan peningkatan kapasitas permodalan. Ketika dikonfirmasi, Yasril tidak mengelak bahwa dukungan kapasitas permodalan memang dibutuhkan.
“Beberapa waktu belakangan, sudah ada beberapa perusahaan asuransi yang mengutarakan keinginanya untuk menambah kepemilikan saham. Tetapi, semua itu harus melalui aturan yang ada,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini, ekuitas Maipark Indonesia mencapai 256 miliar. Tidak hanya itu, pengembangan skema asuransi bencana nasional juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, misalkan untuk melakan studi pasar dan risetnya. []