Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2015, Penjualan Bukit Asam (PTBA) Tumbuh 2%

PT Bukit Asam (Persero) Tbk. membukukan penjualan batubara 9,03 juta ton atau meningkat 2,02% dibandingkan dengan 8,83 juta ton pada periode yang sama 2014.
PTBA. /Bisnis.com
PTBA. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk.membukukan penjualan batu bara 9,03 juta ton atau meningkat 2,02% dibandingkan dengan 8,83 juta ton pada periode yang sama 2014.

Sebagai perbandingan, pada semester I/2014, pertumbuhan penjualan batu bara hanya sekitar 1%. Kendati demikian, pertumbuhan pendapatan mengalami perlambatan pada semester I/2015 karena terkoreksinya harga jual rata-rata tertimbang.

Pada paruh pertama tahun ini, emiten berkode saham PTBA itu mengumpulkan pendapatan Rp6,5 triliun atau tumbuh 1% dibandingkan dengan Rp6,43 triliun pada periode yang sama 2014. Pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 18% pada semester I/2014.

Harga jual rata-rata tertimbang mencapai Rp703.005 per ton pada semester I/2015 atau turun 3% dibandingkan dengan Rp726.766 per ton pada periode sama 2014.

Laba bersih perusahaan sendiri mencapai Rp795,1 miliar pada semester I/2015 atau turun 31,2% dibandingkan dengan Rp1,15 triliun pada periode yang sama 2014.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Joko Pramono mengatakan penjualan itu terdiri dari 4,41 juta untuk keperluan ekspor pada semester I/2015 atau meningkat 20% dibandingkan dengan 3,66 juta ton pada semester I/2014.

“Sementara penjualan domestik sebesar 4,62 juta ton atau turun 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,16 juta ton sehingga komposisi ekspor dan penjualan domestik sebesar 49% dan 51% ,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7).

Negara tujuan ekspor perseroan antara lain Taiwan, Jepang, Malaysia dan India serta penetrasi ke pasar baru seperti Kamboja, Korea Selatan, Srilanka, Banglades dan Vietnam.

Joko menjelaskan volume penjualan batu bara tersebut merupakan kontribusi dari produksi dan pembelian 9,14 juta ton atau 4% lebih tinggi dibandingkan dengan 8,76 juta ton produksi dan pembelian pada periode yang sama tahun lalu. Produksi mencapai 8,32 juta ton dan pembelian dari pihak ketiga 0,82 juta ton.

“Kenaikan volume penjualan ini juga tak luput dari peningkatan angkutan kereta api dari lokasi tambang di Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang menjadi 7,47 juta ton atau naik 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 7,11 juta ton,” paparnya.

Joko menambahkan stripping ratio atau nisbah kupas untuk tambang Tanjung Enim mengalami kenaikan menjadi 4,91 kali dibandingkan dengan 4,52 kali karena pembukaan lokasi tambang baru dalam kaitannya untuk memenuhi target produksi 2015. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper