Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank of India Indonesia Tbk. bakal pangkas beban bunga dana pada paruh kedua nanti untuk menjaga agar laba bersih perusahaan tak semakin tergerus.
Direktur Bank of India Indonesia Ferry Koswara mengatakan pada paruh kedua tahun ini, pihaknya memproyeksikan kredit bakal tumbuh lebih lambat dibanding realisasi pada paruh pertama. Berbanding terbalik, lanjut Ferry, pihaknya akan memacu penghimpunan dana simpanan lebih besar. Sebab, perusahaan berniat menjaga loan to deposit ratio (LDR) di posisi 70% hingga akhir tahun nanti.
Dari laporan keuangan yang dipublikasikan emiten berkode saham BSWD tersebut, perusahaan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,38% secara year on year (y-o-y) dari Rp2,83 triliun pada Juni 2014 menjadi Rp3,57 triliun di bulan yang sama tahun ini.
“Semester dua [pertumbuhan kredit] di bawah 20%. Laba diusahakan dari penurunan biaya bunga,” tulis Ferry dalam pesan singkatnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Adapun, dengan kenaikan kredit tersebut, pendapatan bunga Bank of India Indonesia naik 45,73% dari Rp197,25 miliar pada Juni 2014 ke posisi Rp287,47 miliar di bulan yang sama tahun ini. Kendati demikian, beban bunga yang ditanggung perusahaan naik lebih tinggi atau sebesar 58,92% y-o-y menjadi Rp175,74 miliar pada akhir semester I/2015.
Kenaikan beban bunga tersebut, disumbang besarnya porsi deposito di dana pihak ketiga (DPK) yang menempati 88,9% dari total simpanan BSWD atau senilai Rp4,22 triliun. Sementara itu, secara keseluruhan, DPK BSWD pun mencatatkan kenaikan hingga 54,62% menjadi Rp4,75 triliun pada Juni 2015.
Akibat pelonjakkan beban bunga tersebut, bank yang 76% sahamnya dimiliki Bank of India ini mencatatkan koreksi laba bersih sebesar 20,11%. Laporan keuangan perusahaan merekam laba bersih perusahaan pada semester I/2015 turun dari Rp55,97 miliar di akhir Juni 2014 menjadi Rp44,72 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut juga disumbang meroketnya kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar 267,79% dari Rp8,15 miliar pada Juni 2014 menjadi Rp29,99 miliar di bulan yang sama tahun ini.
Sementara itu, hingga Juni 2015, perusahaan juga mencatatkan rasio permodalan di posisi 30,24%, naik signifikan dari 16,53%. Adapun, net interest margin (NIM), return on aset (ROA), return on equity (ROE) tercatat masing-masing sebesar 4,26%, 1,95%, dan 8,68% per Juni 2015. Hingga bulan yang sama, LDR Bank of India Indonesia tercatat sebesar 75,24% atau turun dari 92,07% di akhir Juni 2014.
Bank of India Indonesia juga mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross di posisi 1,22%, turun tipis dari 1,23% di Juni 2014. Sementara, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) per Juni 2015 terpantau sebesar 0,98%, naik dari 0,55% di bulan yang sama tahun lalu.