Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) merilis saham baru melalui mekanisme rights issue sebesar 6,74 miliar lembar dengan perolehan dana maksimum Rp674,44 miliar untuk memperkuat struktur permodalan.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan perseroan, Rabu (19/8/2015), emiten yang kini dimiliki oleh taipan Hary Tanoesoedibjo tersebut bakal menerbitkan 28,57% saham baru dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Penawaran umum terbatas (PUT) IV tersebut dilakukan dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Saham baru yang diterbitkan bernilai Rp100 per lembar dengan harga penawaran Rp100 setiap saham.
Ketentuannya, setiap pemegang 5 saham akan berhak atas 2 HMETD yang dapat digunakan untuk menyerap 1 saham baru. Dipastikan tidak ada pembeli siaga dalam PUT IV MNC Bank tersebut.
Apabila pemegang saham tidak menggunakan haknya, maka kepemilikan akan terdilusi maksimum 28,57% setelah HMETD dilakukan. Rencanannya, perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur permodalan.
Struktur kepemilikan saham setelah rights issue a.l. PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) sebesar 38,27%, RBC Singapore-Clients A/C sebesar 11,335, Bank Julius Baer and Co Ltd. Singapore sebesar 5,23%, dan publik 45,17%.
Rencana rights issue itu akan meminta restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 25 September 2015. Dijadwalkan, saham hasil HMETD akan dicatat di PT Bursa Efek Indonesia pada 7 Oktober 2015.
Hingga 31 Maret 2015, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) MNC Bank mencapai 16,17% dari akhir tahun lalu 17,79%. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) mencapai 3,55%, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 97,53%.
Pada saat yang sama, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gros mencapai 5,51% dan NPL net sebesar 3,46%. Sedangkan, rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 73,99%.
Total dana pihak ketiga per kuartal I/2015 mencapai Rp6,91 trilliun dari akhir tahun lalu Rp6,18 triliun. Kredit yang disalurkan mencapai Rp6,02 triliun dari Rp6,18 triliun pada akhir 2014.