Bisnis.com JAKARTA – Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir Agustus 2015 tercatat sebesar US$105,3 miliar atau turun 2,13% dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2015 yang mencatatkan cadangan devisa sebesar US$107,6 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan perkembangan tersebut disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
“Hal tersebut sejalan dengan komitmen Bank Indonesia yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” katanya dalam keterangan resminya, Senin (7/9/2015).
Di sisi lain, lanjutnya, kenaikan penerimaan devisa yang terutama bersumber dari penerbitan Samurai Bonds Pemerintah mampu menahan penurunan lebih lanjut.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Agustus 2015 masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” jelasnya.