Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PELEMAHAN RUPIAH: BI Tegaskan Perbankan Nasional Kuat

Bank Indonesia menegaskan industri perbankan saat ini kuat sehingga jangan dibandingkan dengan kondisi pada era 1998 ketika Indonesia dilanda krisis moneter.n
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, BANDUNG – Bank Indonesia menegaskan industri perbankan saat ini kuat sehingga jangan dibandingkan dengan kondisi pada era 1998 ketika Indonesia dilanda krisis moneter.

Pelaksana Tugas Kepala Grup Pengelolaan Relasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat mengatakan kuatnya perbankan saat ini bisa dilihat dari rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR).

“Bank kami pastikan sangat sehat. Standar bank of international settelement (BIS), CAR cukup 8%, kita ada di posisi 20,1%,” katanya, Sabtu (5/9/2015).

Angka tersebut, lanjutnya, menunjukkan kemampuan bank untuk menyangga sangat besar, artinya masih sanggup untuk menanggung kewajibannya. Dia menambahkan CAR pada era 1998 menunjukkan angka minus 15,7%.

Sementara itu, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) menunjukkan perbedaan kondisi pada era 1998 dengan kondisi saat ini. Dia mengungkapkan LDR pada posisi Juni 2015 sebesar 88,6%, sedangkan pada 1998 tercatat di atas 120%. “Artinya, kredit yang diberikan saat itu lebih besar daripada duit yang mereka [bank] miliki.”

Di sisi lain, Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Kepala Divisi Operasi Moneter Valas Rahmatullah Sjamsudin mengatakan pihaknya optimistis kondisi saat ini berbeda dengan kondisi 1998.

Selain karena CAR perbankan saat ini kuat, katanya, NPL juga masih bagus. “Seperti kita tahu sumber krisis 1998 adalah krisis di perbankan,” ujarnya.

Untuk itu, dia meyakini rupiah akan segera membaik dengan melihat sejumlah indikator yang ada. Dari sisi indikator perbankan, CAR yang dulunya -15,70%, kini menjadi 20,1%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) dulu 48,60% kini 2,56%. Bahkan,  suku bunga deposito 1 bulan dari 41,42% menjadi 7,76%.

Adapun jika dilihat dari indikator makro, imbal hasil (yield) yang ditawarkan Indonesia masih menarik bagi investor dan fundamental ekonomi yang masih bagus. Sementara itu, defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) terhadap produk domestik bruto (PDB) dulu 3,8% kini hanya -2,16%.

Belum lagi, cadangan devisa meningkat yang meningkat menjadi US$107,55 miliar pada Juli 2015 dari US$23,76 miliar pada 1998. Selain itu, lonjakan kurs rupiah terhadap dolar pada 1998 sebesar -48% menjadi -13,4%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper