Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Luncurkan Program Pelajar Menabung

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan tingkat penetrasi keuangan di Indonesia masih di bawah 50%
Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan tingkat penetrasi keuangan di Indonesia masih di bawah 50%.
 
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliamab D Hadad mengatakan dalam satu hingga tiga tahun ke depan diharapkan 50% masyarakat dapat menjangkau layanan keuangan.
 
Pasalnya, berdasarkan data World Bank, tingkat penetrasi keuangan di Indonesia baru mencapai sekira 35,8%
 
"Itu dalam satu, dua atau tiga tahun ini. Dalam lima tahun ke depan bisa 90% kita harapkan majority terjangkau layanan keuangan," ujarnya di Gedung OJK, Rabu (21/10/2015) malam.
 
Untuk meningkatkan tingkat penetrasi keuangan tersebut, OJK telah meluncurlan program Tabungan Siswa Simpanan Pelajar (Simpel/Simpel iB) pada tanggal 14 Juni 2015 oleh Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu bentuk dukungan regulator bersama industri perbankan dalam membangkitkan kembali kampanye budaya menabung bagi pelajar sejak dini.
 
Hal ini dilakukan agar para pelajar sebagai generasi penerus bangsa dapat menjadikan kegiatan menabung bukan hanya sebagai kewajiban melainkan kebutuhan atau bahkan gaya hidup.
 
"Budaya menabung penting dimulai sejak dini agar dapat mendidik anak untuk mampu mengendalikan diri dalam bersikap konsumtif serta belajar untuk dapat membelanjakan uang yang dimilikinya secara bijak," katanya.
 
Selain itu, lanjut Muliaman, kegiatan menabung dapat melatih anak dalam mengelola keuangan secara bertahap sehingga pada saatnya nanti mereka dapat tumbuh menjadi masyarakat yang terampil dalam hal pengelolaan keuangan dan pada akhirnya akan mencapai kesejahteraan keuangan (financial well-being).
 
Kelompok siswa dari tingkat SD, SMP dan SMA memiliki potensi yang sangat besar. Jumlah populasi kelompok ini mencapai sekitar 50 juta siswa atau lebih dari 20% dari jumlah penduduk Indonesia.
 
Jumlah tersebut, sebanyak 78% adalah siswa sekolah-sekolah umum yang berada di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan 22% merupakan siswa sekolah Madrasah dan Pondok Pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama.
 
Berdasarkan hasil survei nasional tahun 2013, tingkat inklusi keuangan kelompok siswa baru mencapai 44%.
 
Oleh karena itu, adanya peluang untuk meningkatkannya masih sangat besar dan untuk menggarapnya dibutuhkan sebuah model produk keuangan dengan karakteristik dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan kelompok pelajar.
 
Program gerakan menabung untuk pelajar ini dinilai dapat membantu membiayai kebutuhan perekonomian Indonesia.
 
Pasalnya, selama ini rasio tabungan terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) termasuk rendah di ASEAN.
 
"Kita sebenarnya enggak butuh bantuan luar negeri untuk membiayai negara kalau rasio tinggi. Tentu saja ini jadi penting secara ekonomi," ucapnya.
 
Program SimPel/SimPel iB dapat berjalan dengan sukses dan membudayakan kembali kegiatan menabung sejak dini di kalangan masyarakat serta dapat menginisiasi Gerakan Nasional Menabung di Indonesia
 
OJK juga menetapkan hari Rabu sebagai hari menabung bagi para pelajar.
 
"Daripada beli pulsa mending nabung. Nantinya, kita usung hari Rabu dijadikan hari menabung. Rabu itu singkatan rajin menabung. Jadi, setiap minggu kedua setiap hari Rabu kita tour, sosialisasikan, mobil dari masing-masing bank berpencar. Ini sesuai dengan layanan keuangan, bisa terjangkau semuanya," tutur Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper