Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan tambang milik negara, PT Timah (Persero) Tbk. membukukan penurunan laba bersih sebesar 97% menjadi Rp10,58 miliar selama sembilan bulan 2015 dibandingkan dengan Rp454,85 miliar pada periode yang sama 2014.
Selama kuartal III/2015, emiten berkode saham TINS itu membukukan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 95% menjadi Rp5,56 miliar dibandingkan dengan Rp120,9 miliar pada periode yang sama 2014. Salah satu penyebab penurunan itu adalah penurunan harga komoditas timah.
Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho mengatakan harga rata-rata komoditas timah hanya sebesar US16.516 per ton atau turun 27,14% dibandingkan dengan US$22.668 per ton pdaa tahun lalu akibat kelesuan ekonomi Amerika Serikat dan China yang menyebabkan penurunan permintaan.
“Namun, meskipun harga masih jauh di bawah ekspetasi, TINS berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,14 triliun atau naik 13,27% dibandingkan tahun lalu,” kata Agung dalam pernyataan tertulis, Kamis (29/10).
Menurutnya, emiten berkode saham TINS itu berupaya melakukan sejumlah efisiensi sehingga dapat menekan harga pokok usaha sebesar 10,92%.
Agung menjelaskan produksi logam timah oleh perseroan meningkat 12,2% menjadi 20.870 Mt pada kuartal III/2015 dibandingkan dengan 18.601 Mt. Penjualan logam timah sendiri meningkat 45,26% menjadi 22.754 Mt pada kuartal III/2015 dibandingkan dengan 15.664 Mt pada kuartal III/2014.