Bisnis.com, JAKARTA--- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengoperasikan dua unit ship to shore (STS) crane baru atau yang juga dikenal sebagai container crane untuk memperkuat peralatan bongkar muat di Terminal Nilam di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Peningkatan arus barang jenis peti kemas di kawasan Timur Indonesia mendorong perseroan untuk meningkatkan pelayanan dengan memordenisasi peralatan bongkar muat untuk mempercepat kinerja di pelabuhan.
Dua STS Crane itu melengkapi tiga unit crane yang sebelumnya telah terpasang di Terminal Nilam. Dua unit crane baru itu telah diperasikan pada Jumat (6/11) dengan melakukan kegiatan bongkar muat perdananya pada kapal peti kemas domestik Kapal Kapuas dengan total jumlah peti kemas 762 Teus dimana 412 Teus dibongkar dan 350 Teus dimuat.
Sebelumnya, Pelindo III telah melakukan uji coba 2 unit STS Crane tersebut untuk melakukan bongkar dan muat peti kemas pada kapal KM Teluk Berau dan KM Pulau Nunukan. Pada saat itu, bongkar muat KM Teluk Berau mencapai 432 Teus, sedangkan KM Pulau Nunukan mencapai 433 Teus.
General Manager Pelindo III Tanjung Perak, Eko Harijadi Budijanto, mengatakan 2 unit STS Crane yang telah didatangkan di Terminal Nilai tersebut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan crane yang sudah ada antara lain kapasitas angkut hingga maksimal 40 ton, kecepatan 35 box per crane per jam hingga ramah lingkungan karena memakai bahan bakar listrik.
“Kami targetkan bahwa sebelum tahun 2017 Container Crane (CC) yang saat ini masih berbahan bakar solar akan dikonversi menjadi bahan bakar listrik, sehingga eco green port atau sustainable port dapat sepenuhnya diterapkan di Pelabuhan Tanjung Perak. Kami ingin mewujudkan pelabuhan Tanjung Perak yang ramah lingkungan demi kelangsungan generasi yang akan dating,” kata Eko dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Sabtu (7/11).