Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jamkrindo Targetkan Kontribusi Penjaminan Nonbank Meningkat

Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan kontribusi penjaminan dari jalur nonbank pada 2016 akan meningkat hingga 10% dari total penjaminan.
Direktur Keuangan & Investasi I Rusdonobanu, Direktur Manajemen Risiko & Teknologi Informasi Bakti Prasetyo, Direktur Utama Diding S. Anwar, Direktur SDM & Umum Nanang Waskito, dan Direktur Operasi Herry Sidharta. /Jamkrindo
Direktur Keuangan & Investasi I Rusdonobanu, Direktur Manajemen Risiko & Teknologi Informasi Bakti Prasetyo, Direktur Utama Diding S. Anwar, Direktur SDM & Umum Nanang Waskito, dan Direktur Operasi Herry Sidharta. /Jamkrindo

Bisnis.com, MANGUPURA - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan kontribusi penjaminan dari jalur nonbank pada 2016 akan meningkat hingga 10% dari total penjaminan.

Pada 2015, kontribusi penjaminan dari layanan nonbang diperkirakan hanay 8%.

Menurut Direktur Jamkrindo Bakti Prasetyo, lini nonbank tahun ini menunjukkan pertumbuhan sangat luar biasa meskipun nilai penjaminannya masih kalah dari jalur bank.

"Tahun ini pertumbuhannya sampai ribuan persen, makanya tahun depan kami targetkan sekitar 10%. Ini termasuk rising star bagi Jamkrindo," ungkapnya di Nusa Dua, Selasa (17/11/2015).

Bakti menuturkan untuk meningkatkan kontribusi dari nonbank, pihaknya akan memperbanyak kerja sama dengan perusahaan pembiayaan, modal ventura. Hal tersebut seiring dengan keluarnya POJK No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang bisa melakukan usaha pembiayaan multiguna hingga infrastruktur.

Dia mengungkapkan pada tahun ini sudah lebih dari 20 perusahaan pembiayaan digandeng dan diharapkan terus bertambah untuk meningkatkan volume penjaminan.

Sementara itu, hingga akhir November ini, total volume penjaminan‎ yang dijamin oleh Jamkrindo mencapai Rp52,2 triliun, atau 67% dari target sekitar Rp77 triliun. Adapun sumber realisasi penjaminan tersebut dari komersial korporat Rp47,5 triliun, dan Kredit usaha rakyat (KUR) korporat Rp4,7 triliun.

Imbal jasa penjaminan (IJP) sampai November tercatat mencapai Rp1,3 triliun, terdiri dari IJP korporat Rp628,28 miliar, dan IJP KUR korporat Rp691,6 miliar.‎

Laba perusahaan pelat merah ini tercatat sudah mencapai Rp505,5 miliar.‎ Bakti menyatakan pencapaian laba tahun ini minimal sama seperti tahun lalu sekitar Rp820 miliar. 

Penyebabnya, realisasi KUR baru dimulai pada Agustus tahun ini sehingga menghambat nilai penjaminan.

Bakti menyatakan apabila KUR dapat berjalan mulai Januari, maka laba yang diperoleh perusahaan pelat merah ini bisa lebih besar. "Kalau sama seperti tahun lalu labanya, itu sudah bagus," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper