Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA – Astra Credit Company, anak usaha pembiayaan Astra Group, mamasang target pertumbuhan 10% pada 2016.

“Kita targetkan [penyaluran pembiayaan] naik 10% saja,” ungkap Jodjana Jody, Presiden Direktur Astra Credit Compa nies (ACC), kepada Bisnis, Selasa (8/12/2015).

Dengan demikian, target tersebut terbilang agresif karena kinerja industri pembiayaan kendaraan roda empat diperkirakan hanya mampu bertumbuh tipis pada 2016.

Jodjana mengungkapkan terdapat sejumlah faktor pendukung industri yang belum begitu membaik pada tahun depan. Dengan begitu, penyaluran pembiayaan kendaraan roda empat hanya mampu bertumbuh sedikit dibandingkan dengan kinerja 2015.

Menurutnya, faktor-faktor tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi nasional, ancaman suku bunga tinggi, likuiditas perbankan, dan nilai tukar dolar Amerika Serikat yang masih tinggi.

“Serta NPF (nonperforming financing/rasio pem biayaan bermasalah) yang masih belum bisa di katakan membaik. Pembiayaan mungkin akan tum buh tipis sesuai prediksi Gaikindo,” kata dia.

Dengan prospek pertumbuhan yang tidak signifikan, Jodjana mendorong pelaku industri untuk lebih berfokus pada peningkatan kualitas kredit. Apalagi, kinerja industri pembiayaan pada 2015 tidak cukup cemerlang. “Jadi, mesti memperhatikan kualitas booking,” ujarnya.

Sebelumnya, perkiraan sementara dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan pasar domestik kendaraan roda empat pada 2016 mam pu mencapai penjualan 1,05 juta unit.

Realisasi itu tumbuh sekitar 5% dari capaian 2015 yang diperkirakan mampu mencapai satu juta unit.

Adapun, penyaluran pembiayaan ACC pada akhir kuartal III/2015 tercatat menurun hingga 20% sejalan dengan tren penurunan penjualan kendaraan roda empat nasional.

Pada periode itu pihaknya melalui lima perusahaan pembiayaannya baru membukukan penyaluran pembiayaan baru senilai Rp17,5 triliun atau masih sekitar 70% dari target pembiayaan yang ditetapkan sepanjang tahun ini, yakni senilai Rp25 triliun.

Realisasi kinerja pembiayaan itu dinilai tidak akan banyak berubah hingga kuartal terakhir 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper