Bisnis.com, JAKARTA — Dibandingkan menentukan besaran porsi premi, pembentukan konsorsium asuransi mikro diyakini menjadi solusi bagi peningkatan penetrasi industri asuransi melalui pemasaran produk mikro.
Sujaya Dinata, President Director PT Asuransi Cakrawala Proteksi, menjelaskan faktor besarnya biaya dan risiko yang tinggi masih menjadi kendala bagi pemasaran produk asuransi mikro.
Kedua hal tersebut bersama faktor tingkat literasi masyarakat yang masih rendah menjadi tantangan bagi industri asuransi dalam pemasaran produk asuransi mikro.
Apalagi, sebut dia, jika Otoritas Jasa Keuangan sungguh bakal merealisasikan rencana yang menetapkan besaran persentase penjualan produk mikro sebesar 5% dari total premi pada 2016.
“Biayanya mahal dan risikonya juga besar. Jadi, sepertinya sulit untuk mencapai kisaran itu [5%],” ungkapnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Sujaya menjelaskan pemasaran produk asuransi mikro membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Pasalnya, produk individual dengan nilai premi maksimum senilai Rp50.000 perlu dipasarkan secara massal, terlebih lagi jika target persentasi itu dibebankan kepada setiap perusahaan.
Di sisi lain, kata dia, masih rendahnya minat masyarakat mengharuskan perusahaan asuransi melakukan usaha khusus.
Potensi risiko produk mikro juga terbilang cukup besar karena asuransi tidak memeroleh informasi yang cukup komprehensif tentang calon konsumen. Hal itu diyakini memperbesar potensi kerugian bagi perusahaan asuransi jika harus mencapai target tertentu.
“Wacana bagus, tetapi perlu lebih jelas aturan mainnya,” ujar dia.
Karena itu, Sujaya mengatakan konsorsium asuransi perlu dimaksimalkan fungsinya untuk meningkatkan penetrasi asuransi mikro. Langkah diyakini lebih efektif untuk mendorong suplai produk mikro.
Seperti diketahui, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) segera meluncurkan konsorsium asuransi mikro (Kosmik). Dengan begitu, pemasaran produk mikro asuransi umum dapat mulai dijual pada Januari 2016.
Yasril Y. Rasyid, Ketua Umum AAUI, mengatakan Kosmik merupakan upaya penjualan asuransi mikro secara bersama guna menekan biaya distribusi dan menjanjikan jangkauan yang luas karena didukung IT dan digital.
Pasalnya, umumnya penjualan asuransi mikro di industri asuransi umum mengalami banyak kendala dalam penjualannya.
“Walau demikian, perusahaan asuransi masih dapat menjualnya sendiri-sendiri. Adapun, administrator Kosmik ini adalah Tugu Re,” ujarnya.