Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Indonesia Terima Izin Unit Syariah

PT Asuransi Reliance Indonesia menargetkan unit usaha syariah memberikan kontribusi Rp20 miliar pada perusahaan sepanjang 2016.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Reliance Indonesia menargetkan unit usaha syariah memberikan kontribusi Rp20 miliar pada perusahaan sepanjang 2016.

Mardiana, Direktur Asuransi Reliance Indonesia menuturkan unit usaha syariah tergolong lini baru bagi perusahaan. Izin bisnis diperoleh pada 22 Desember lalu.

"Untuk tahun pertama, perusahaan menargetkan unit usaha syariah berkontribusi sebesar Rp20 miliar dari total pendapatan premi pada tahun ini," kata Mardiana di Jakarta, (5/1/2016).

Dia mengatakan lini baru ini akan melekat pada kantor pemasaran maupun cabang Reliance. Dia mengatakan unit usaha syariah ini akan melengkapi lini bisnis perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum. Saat ini produk perusahaan menyasar lini asuransi kendaraan bermotor, asuransi kesehatan, properti, marine cargo, dan asuransi
kecelakaan diri.

Mardiana menjelaskan perusahaan menggarap bisnisasuransi syariah karena melihat potensi yang cukupbesar dan belum banyak dilirik pelaku bisnis lainnya.Berdasarkan data OJK, hingga September 2015 tingkat penetrasi dan densitas industriasuransi syariah baru mencapai 0,08% dan Rp40.000.

"Relatif masih sangat kecil dibandingkan dengan asuransi konvensional yang mencapai 2,51% dan Rp1,1 Juta," katanya.

Adapun, perolehan premi bruto Asuransi Reliance hingga November 2015 telah mencapai Rp404,01 miliar. Dari jumlah ini Rp133,9 miliar disumbang oleh kendaraan bermotor. Sedangkan sejauh ini perusahaan telah memiliki empat kantor cabang di Bandung, Surabaya, Medan, danBatam, serta tujuh kantor perwakilan di Pekanbaru, Palembang, Solo, Bali, Makassar, Semarang, dan Serpong.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB OJK) sebelumnya mengatakan otoritas meyakini di 2016 industri asuransi akan tumbuh lebih baik. Namun optimisme ini harus diiringi dengan kemampuan industri menangkap peluang serta mengatasi berbagai tantangan yang menghambat.

Dia mengatakan berdasarkan catatan otoritas semenjak 2011 sampai 2014, asset industri asuransi konvensional mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 16 persen. Kondisi senada juga ditunjukan oleh rata-rata pertumbuhan investasi dan premi yang masing-masing tumbuh sebesar 14,4 persen dan 21,0 persen. Sementara pada tahun 2015, aset dan investasi industri asuransi konvensional sampai dengan akhir September menyentuh angka Rp765,6 triliun dan Rp608,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper