Bisnis.com, JAKARTA - Selain memangkas suku bunga acuan, Bank Indonesia juga menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 1% jadi 6,5% yang mulai efektif 16 Maret 2016.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyatakan penurunan GWM akan menambah likuiditas di sistem perbankan Rp34 triliun.
"Terkait dengan transmisi dari kebijakan BI Rate yang diturunkan dan GWM turun, kami berharap akan bisa efektif dan lebih bisa dirasakan itu di antara 1 bulan sampai 3 bulan," ujarnya dalam konferensi pers di gedung Bank Indonesia, siang ini, Kamis (18/2/2016).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI menetapkan suku bunga acuan berada di level 7% atau turun 25 basis poin.
Penurunan ini berlanjut setelah pada RDG Januari 2016, suku bunga acuan dipangkas menjadi 7,25% setelah bertahan selama 11 bulan pada level 7,5%.
Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan terjaganya stabilitas makroekonomi khususnya tekanan inflasi yang mereda sekaligus memperkuat upaya pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, mayoritas ekonom yang disurvei Bisnis pada Selasa (16/2/2016) meperkirakan BI akan melonggarkan kebijakan moneternya dengan memotong lagi 25 basis poin menjadi 7%.