Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia melaporkan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2016 tumbuh 7,7% secara tahunan (yoy). Namun, angka itu lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,9% (yoy).
Komponen perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan uang kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang turun dari 8,4% pada Desember 2015 menjadi sebesar 6,2% (yoy) pada Januari 2016.
“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan M2 terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit,” tulis BI dalam situs resminya dikutip, Selasa (1/3/2016).
Posisi kredit yang disalurkan perbankan hingga akhir Januari 2016 tercatat Rp4.009,4 triliun atau tumbuh 9,3% (yoy), melambat dari 10,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI).
“Suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan, sementara suku bunga kredit tidak berubah,” lanjutnya.
Pada Januari 2016, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,51%, 7,90%, 8,50%, 8,43%, dan 9,06%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing – masing tercatat sebesar 7,60%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%.
Sementara itu, suku bunga kredit pada Januari 2016 tercatat sebesar 12,83%, relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya.