Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citibank Indonesia Fokus pada Bisnis Konsumer dan Korporasi

Citibank N.A. Indonesia berkomitmen tetap fokus pada bisnis konsumer dan korporasi guna mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 14% tahun ini.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com,JAKARTA— Citibank N.A. Indonesia berkomitmen tetap fokus pada bisnis konsumer dan korporasi guna mencapai target pertumbuhan kredit sebesar 14% tahun ini.

Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan pihaknya berkomitmen menggenjot pertumbuhan kredit seluruh segmen untuk mencapai target tersebut.

Di bisnis konsumer, pihaknya tetap fokus mengandalkan kartu kredit dan segmen yang affluent. Sementara pada korporasi, pihaknya mendorong bisnis ini melalui berbagai segmen, seperti korporasi lokal, multinasional, financial institution, dan public sector.

It takes all to growth. Kami senang dengan diversifikasi bisnis ini, baik di konsumer maupun corporate,” ujarnya, Selasa (29/3/2016).

Batara menambahkan meski perlambatan ekonomi menyebabkan industri korporasi menurun tahun lalu, pihaknya tetap berkomitmen mendukung sektor tersebut. Bahkan, di segmen korporasi, pihaknya juga menjalankan bisnis di pasar modal, seperti menjadi agen penjual sukuk.

Adapun untuk bisnis konsumernya, Batara berkomitmen untuk memberikan nilai tambah pada produk perseroan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meluncurkan Citi prestige credit card beberapa waktu lalu.

“Kartu ini sudah diluncurkan di beberapa negara dan kami jadi negara ke-13 di Citibank yang luncurkan itu,” katanya.

Dengan komitmennya itu, lanjut Batara, pihaknya fokus menjaga komposisi bisnisnya secara seimbang. Menurutnya, komposisi bisnis konsumer dan korporasi perseroan saat ini hampir mencapai 50% untuk masing-masing segmen tersebut.

Adapun berdasarkan laporan bulanan perseroan per Desember 2015 (unaudited), penyaluran kredit Citi Indonesia mencapai Rp38,76 triliun, sedangkan penghimpunan DPK mencapai Rp49,43 triliun. Komposisi DPK perseroan besar pada giro dengan nilai Rp24,96 triliun, deposito Rp15,72 triliun, dan tabungan Rp8,74 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper