Bisnis.com, JAKARTA - Pada kuartal I tahun ini, kinerja PT Bank Bukopin Syariah mengklaim mencatatkan pertumbuhan yang sesuai target.
Direktur BSB Aris Wahyudi mengatakan pada 3 bulan pertama, pembiayaan perseroan berada di angka Rp4,7 triliun atau tumbuh sekitar Rp300 miliar atau 9%--10%.
Apabila setiap kuartal pembiayaan perseroan tumbuh Rp300 miliar, maka sepanjang tahun ini BSB dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 25% year on year.
"Masih on track semua growth-nya, baik dari pembiayaan maupun dana pihak ketiga," ujarnya di Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Dari segi penghimpunan dana masyarakat, Aris mengatakan ada peningkatan kendati tak sebesar pertumbuhan pembiayaan, yakni sekitar 5%. Porsi penghimpunan DPK perseroan disebutkan Aris masih didominasi oleh jenis simpanan berjangka atau deposito.
Kendati imbal hasil deposito BSB diturunkan seiring dengan pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate, dirinya menyatakan deposito perseroan masih tumbuh positif. Ekuivalen imbal hasil deposito di BSB, lanjutnya, ada penurunan sekitar 1% hingga 2%.
"Deposito kami masih bagus, enggak negatif. Bahkan, loan deposit ratio kami saat ini 91%," ujarnya.
Angka tersebut, kata Aris, masih di bawah rata-rata industri bank syariah yang berada di kisaran angka 95% hingga 96%. Adapun, porsi deposito perseroan saat ini berada di level 70%, sisanya sebesar 30% berupa dana murah (current account saving account/CASA).
Sementara itu, sepanjang tahun lalu anak usaha PT Bank Bukopin Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 227% atau senilai Rp27,78 miliar.