Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Syariah (KBBS) menargetkan pertumbuhan bisnis baik dari segi pembiayaan dan himpunan dana pihak ketiga (DPK) dapat dipacu tumbuh dobel digit hingga akhir tahun 2023.
Direktur Utama KB Bukopin Syariah Koko Tjatur Rachmadi menuturkan bahwa pihaknya optimistis dapat melanjutkan tren kinerja positif sepanjang tahun ini.
"Pertumbuhan tetap kita canangkan di 2 digit di angka belasan, antara 11 hingga 12 persen baik dari sisi aset, pembiayaan, DPK [dana pihak ketiga]. Dan kami optimistis itu bisa kami raih hingga akhir tahun ini," ujarnya saat ditemui di sela-sela agenda RUPST di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Untuk mencapai target tersebut, Koko menambahkan, pihaknya telah merumuskan sejumlah strategi yang akan dilakukan, salah satunya dengan memperluas sinergi pada ekosistem Muhammadiyah.
Di samping itu, KB Bukopin Syariah juga akan menempuh sejumlah langkah strategis lainnya yakni dengan memacu laju pertumbuhan kinerja melalui manajemen risiko yang baik mulai dari mendorong pertumbuhan pembiayaan yang sehat hingga melakukan perbaikan struktur pendanaan.
"Kita akan hadir kembali dan makin deep [memperdalam kerja sama] dengan teman-teman di Muhammadiyah lewat AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) dan berikutnya lagi kita tetap fokus ke kesehatan dan pendidikan serta beberapa segmen lain yang kita anggap secara risiko bisa kita mitigasi dan bisa kita kelola dengan baik," pungkasnya.
Untuk diketahui, pada kuartal I/2023 KB Bukopin Syariah terpantau membukukan laba bersih Rp3,16 miliar, melesat dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp231 juta.
Mengacu pada laporan keuangan perseroan, pertumbuhan laba tersebut didorong oleh penghijauan pada sisi top line, di mana perseroan mencatat pendapatan dari piutang tumbuh 31 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp115,82 miliar dari Rp88,29 miliar.
Seiring dengan perbaikan kinerja tersebut, KBBS juga mencatat perbaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut 239 basis poin (bps) menjadi 96,88 persen pada kuartal I/2023 dari 99,27 persen pada kuartal I/2022.
Dari sisi intermediasi, hingga kuartal I/2023 KBBS mencatatkan total piutang sebesar Rp702,31 miliar. Kemudian KB Bukopin Syariah mencatatkan portofolio pembiayaan bagi hasil sebesar Rp4,51 triliun serta pembiayaan sewa Rp53 miliar.
Dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing (NPF) gross juga membaik 239 bps menjadi 4,77 persen dari posisi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya 7,58 persen, sedangkan NPF net parkir di level 3,74 persen dari posisi sebelumnya 3,78 persen.