Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil investasi dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan per April 2016 mencapai 8,71% dari target akhir tahun ini di kisaran 9%.
Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan dengan membaiknya pasar modal pada tahun ini diharapkan imbal hasil peserta dapat mencapai target yang diharapkan.
“Saat ini masih on the track. Kami harapkan market bisa terus lebih baik,” katanya kepada Bisnis, di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (9/5/2016).
Saat ini, dia mengatakan sebanyak 43% dana kelolaan telah disimpan dalam instrument Surat Utang Negara (SUN) dari total dana kelolaan sebanyak Rp220 triliun.
Sementara itu, instrumen saham menjadi instrumen investasi terbesar setelah SUN untuk mengerek imbal hasil sesuai yang diharapkan sampai akhir tahun ini.
“Kami sekarang banyak di SUN, selain untuk mengimplementasikan POJK juga untuk mendorong perekonomian nasional,” ujarnya.
Tahun ini, Agus mengatakan pihaknya menargetkan dana kelolaan dapat mencapai Rp246 triliun sampai akhir tahun. Kontribusi peningkatan penerimaan iuran dari program jaminan hari tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Dana Pensiun jadi pendorong.
Selama Januari-April, BPJS Ketenagakerjaan mengumpulkan iuran ebanyak Rp14,2 triliun dari target 42 triliun sampai akhir tahun. “Selain dari iuran, peningkatan aset kami harapkan juga dari hasil investasi, sehingga kami harapkan market terus lebih baik,” ujarnya.