Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASURANSI: Tugu Reasuransi Klaim Bukukan Premi Rp467 M

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, PT Tugu Reasuransi Indonesia berhasil membukukan pendapatan premi sebesarRp467 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang kuartal pertama tahun ini, PT Tugu Reasuransi Indonesia berhasil membukukan pendapatan premi sebesarRp467 miliar.

Direktur Keuangan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) Dradjat Irwansyah mengatakan perolehan premi pada kuartal I/2016 tercatat mencapai Rp467 miliar atau tumbuh sebesar 81% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, premi yang berhasil dibukukan pada kuartal I/2015 ialah Rp258 miliar.

“Faktor utama yang mendorong produksi perusahaan pada kuartal pertama bertumbuh signifikan disebabkan adanya dukungan dari regulator terkait kebijakan retensi sendiri,” kata Dradjat, Kamis (19/5/2016).

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan ketentuan yang termuat dalam Peraturan OJK atau POJK No.14/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri.

Dalam beleid itu disebutkan bahwa perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah wajib memperoleh dukungan reasuransi 100% dari resuradur dalam negeri untuk pertanggungan resiko yang sederhana.

Aadapun, sepanjang 2016, Tugu Re menargetkan pendapatan premi Rp2,25 triliun atau tumbuh sebesar 33,3% jika dibandingkan capaian pada 2015 yaitu Rp1,5 triliun. dengan menerbitkan

Untuk mencapai target pendapatan premi dan merealisasikan rencana pengembangan bisnis, Dradjat mengungkapkan perseroan saat ini tengah menanti suntikan modal dari para pemegang saham. Jumlah ekuitas Tugu Re per Desember 2015 tercatat sebesar Rp595 miliar Per Desember 2015.

Dengan adanya suntikan modal, diharapkan ekuitas perusahaan bisa mencapai diatas Rp1 triliun. Adapun, komposisi kepemilikan saham Tugu Re saat ini sekitar 48,41% dimiliki oleh PT Asriland. Kemudian, PT Tugu Pratama Interindo sebesar 37,67%, dan Dana Pensiun Pertamina sebesar 13,92%.

“Rencananya permodalan akan dipacu menjadi Rp1 triliun, karena perusahaan reasuransi lainnya saat ini rata-rata permodalannya sudah berada diatas Rp1 triliun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper