Bisnis.com, KEDIRI - Posisi kredit perbankan di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri turun hampir 8% per Maret 2016, bertolak belakang dengan 11 kabupaten/kota lain di wilayah eks-Karesidenan Kediri dan Madiun yang masih tumbuh.
Otoritas Jasa Keuangan Kediri mencatat posisi kredit di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri pada bulan ketiga tahun ini Rp20 triliun atau di bawah outstanding setahun lalu Rp21,7 triliun.
Kendati demikian, kedua daerah masih menjadi penyerap terbesar penyaluran kredit di kedua eks-karesidenan yang per Maret tercatat Rp47,8 triliun.
Sementara itu, Ponorogo menorehkan pertumbuhan kredit tertinggi hingga nyaris 16 (year on year) ke posisi Rp2,6 triliun. Meskipun demikian, Kota Reog hanya menempati urutan kelima penyerap kredit terbesar di antara 13 kabupaten/kota di kedua eks-karesidenan.
Adapun pertumbuhan tertinggi kedua dicapai oleh Tulungagung, yakni 14,1% ke posisi Rp3,7 triliun, disusul Kota Blitar dan Kabupaten Blitar 13,1% ke posisi Rp3,7 triliun, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun 12,1% ke posisi Rp7,8 triliun.
Berikutnya, Trenggalek tumbuh 11,5% ke posisi Rp1,4 triliun, Nganjuk 11,2% ke posisi Rp2,4 triliun, Magetan 9,3% ke posisi Rp2,3 triliun, Pacitan 7,5% ke posisi Rp1,5 triliun, dan Ngawi 7,4% ke posisi Rp2,3 triliun.