Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Laba, MFIN Kelola Cost of Fund

PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), yang berfokus ke sepeda motor, melakukan penghematan biaya dana (Cost of Fund) untuk mengejar target laba.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.comJAKARTA -- PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), yang berfokus ke sepeda motor, melakukan penghematan biaya dana (Cost of Fund)  untuk mengejar target laba.

Harryjanto Lasmana, Direktur Utama PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), mengatakan secara target pembiayaan, realisasi hingga Juni 2016 masih jauh di bawah rencana perusahaan.

Hingga Juni, target pembiayaan yang dapat direalisasikan perusahaan baru 70% dibandingkan rencana kerja.

Harryjanto tidak menyebutkan target perusahaan hingga Juni, namun dia menyatakan pihaknya menargetkan dapat meraup pembiayaan Rp5,1 triliun hingga akhir tahun.

“Meski masih di bawah target. Namun kami tidak berencana merevisi target baik loan maupun laba, karena masih ada sisa waktu enam bulan lagi,” kata Harryjanto di sela Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa MFIN di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Dia mengatakan saat ini pasar yang digarap MFIN 99% merupakan pembiayaan sepeda motor jenis bebek. Sedangkan merek yang mendominasi merupakan sepeda motor asal Jepang. Dari pembiayaan yang diberikan tersebar merata antara Jawa dan luar Jawa.

Sementara, untuk memenuhi target laba, Harryjanto menjelaskan pihaknya mengutamakan pemanfaatan ekuitas sendiri. Hingga akhir 2015 tercatat ekuitas perusahaan mencapai Rp1,5 triliun.

Sementara utang perusahaan terhadap perbankan dan pihak ketiga lain terus menurun. MFIN juga berusaha melakukan penghematan kepada komponen yang masih dapat dipangkas.

Dengan upaya ini, hingga Juni 2016, meski pendapatan perusahaan menurun namun realisasi laba yang dibukukan tercatat tetap naik.

“[Hingga akhir tahun] Laba kami targetkan Rp319 miliar. Naik 30% [dibandingkan realisasi lalu],” kata dia.

Sementara untuk sumber pendanaan modal kerja, Harryjanto mengatakan 70% masih berasal dari perbankan.

Perusahaan untuk sementara juga tidak berusaha mencari sumber pendanaan dari luar negeri selain meneruskan komitmen yang sudah ada.

Dia mengatakan pihaknya juga masih memiliki plafond untuk penerbitan obligasi berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper