Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kurangnya sosialisasi dan edukasi mengenai produk-produk perbankan syariah dianggap sebagai penyebab kecilnya pangsa perbankan syariah di Kalimantan Timur.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kaltim Dwi Ariyanto juga mengatakan beberapa perbankan syariah juga kurang konsisten untuk benar-benar menerapkan prinsip keuangan syariah dalam menjalankan usahanya.
"Sekarang ini banyak perbankan mengeluarkan produk syariah konsepnya sistemnya sama dengan konvensional hanya namanya saja yang berbeda. Kalau di konvensional dan di syariah bagi hasil," jelas Dwi, Selasa (9/8/2016).
Menurutnya, apabila perbankan syariah hendak dikembangkan agar dapat tumbuh lebih besar lagi, pelaku usaha harus mulai menggencarkan edukasi dan sosialisasi, serta menjalin sinergi yang selaras dengan para pemegang kepentingan untuk melancarkan upaya tersebut.
Meskipun berpendapat demikian, Dwi juga mengingatkan agar pelaku usaha perbankan syariah tetap berhati-hati saat berekspansi. Sebab kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih beresiko memberikan pengaruh negatif pada kinerja perbankan.
"Dalam kondisi seperti ini jangan melakukan ekspansi yang ekstrem. Harus terlebih dulu menyakinkan parameter yang ada. Ada baiknya perbankan, baik konvensional dan syariah, memperbaiki dulu level non performing loannya," tutup Dwi.