Bisnis.com, BATAM - Bank Indonesia (BI) sebar 1.000 kartu Layanan Keuangan Terintegrasi kepada nelayan di Batam untuk mendorong Gerakan Nasional Non-tunai.
Sebanyak 1.000 kartu elektronik Layanan Keuangan Terintegrasi (Lantera) dibagikan kepada 1.000 nelayan pada Sabtu (13/8/2016) di Batam, Kepulauan Riau.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, nelayan dapat menggunakan kartu Lantera untuk transaksi tabungan dan pembayaran peralatan tangkap ikan dan kebutuhan sehari-hari. Ke depan, fitur kartu Lantera bakal dikembangkan ke arah basis uang elektronik terdaftar (registered) dan diintegrasikan dengan kartu ATM/debet dengan telepon selular dan kartu.
"Presiden mendorong semua transaksi dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lewat non-tunai. April 2016 presiden mengatakan semua pembayaran bantuan sosial, termasuk pembayaran di pemerintah daerah sejauh mungkin dilakukan lewat sistem pembayaran non-tunai," kata Agus, Sabtu (13/8/2016).
Kartu Lantera juga dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan ke komunitas nelayan serta disesuaikan dengan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Dalam penerbitan kartu ini, Bank Indonesia bekerja sama dengan lima bank penerbit kartu elektronik, yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Central Asia.
Agus mengatakan, saat ini sekitar Rp550 triliun uang beredar di Indonesia, sebanyak 99% dari nilai itu merupakan transaksi tunai. Melihat data tersebut, Bank Indonesia berkomitmen menggencarkan transaksi pembayaran non-tunai.
Agus mencontohkan, salah satu kartu elektronik yang mendorong transaksi non-tunai adalah Kartu Jakarta One.
"Kartu itu bisa digunakan untuk tabungan, juga untuk identitas pribadi serta dapat dipakai segala macam pembayaran, dari biaya parkir, sewa rumah susun, masuk kebun binatang juga bisa," ujar Agus.