Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Kebijakan Moneter Berpeluang Turun Lagi

Bank Indonesia menyatakan peluang penurunan suku bunga kebijakan moneter 7-day (Reverse) Repo Rate tetap terbuka.nn
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. /Bisnis.com
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia menyatakan peluang penurunan suku bunga kebijakan moneter 7-day (Reverse) Repo Rate tetap terbuka.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan salah satu kunci pendorong penurunan 7-day Repo Rate adalah perkembangan inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan lalu yang terjadi justru deflasi sebesar 0,02%.

“Kalau inflasi rendah, suku bunga 7-day (Reverse) Repo Rate juga akan turun. Ruang penurunan ini masih terbuka karena inflasi rendah,” ucapnya menjawab Bisnis, Selasa (6/9/2016).

Suku bunga kebijakan 7-day (Reverse) Repo Rate diberlakukan Bank Indonesia (BI) sejak 19 Agustus 2016. Hasil Rapat Dewan Gubernur BI saat ini menetapkan menetapkan suku bunga acuan bertahan di level 5,25%.

Sebelumnya yang digunakan sebagai acuan adalah BI Rate. Tak seperti BI Rate yang bertenor 12 bulan, 7-day (Reverse) Repo Rate lebih mencerminkan suku bunga antarbank jangka pendek. Likuiditas di pasar uang antarbank mayoritas memang ada di tenor-tenor jangka pendek.

Apabila suku bunga acuan 7-day (Reverse) Repo Rate menyusut diyakini bakal berimbas positif terhadap pergerakan suku bunga kredit. Sejauh ini bank sentral tetap optimistis suku bunga kredit satu digit pasti tercapai. Istilah yang dipakai Perry, semua ini hanya masalah waktu.

“Kalau Repo Rate turun maka biaya dana juga akan turun. Penurunan suku bunga kredit otomatis terjadi dengan penurunan biaya dana. Dan biaya dana akan turun dengan inflasi yang turun dan Repo Rate yang turun pula,” ucapnya.

Data uang beredar yang dipublikasikan BI melansir penurunan suku bunga kredit perbankan terjadi sejak awal tahun sampai memasuki awal semester II/2016. Walaupun demikian besarannya masih jauh dari satu digit. Pada Juli suku bunga kredit dan simpanan berjangka di level 13,36%.

Walaupun BI kerap menegaskan suku bunga kebijakan moneter yang baru mampu ditransmisikan ke sektor perbankan lebih cepat daripada BI Rate, tak ada yang bisa memastikan seberapa cepat itu akan terjadi. Artinya, perjuangan menuju era bunga kredit satu digit tampaknya masih pajang.

 Sejauh ini perbankan terus berusaha mempertahankan net interest margin (NIM). Mereka juga sembari menantikan efek sejumlah stimulus anyar menunjukkan hasil, sebut saja suku bunga acuan 7-day (Reverse) Repo Rate ini dan amnesti pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper