Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit perbankan pada 2017 diperkirakan berada di kisaran 9% sampai 10%.
"Pertumbuhan kredit saat ini masih belum optimal, tahun ini sekitar 8%," ujar Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS Mochammad Doddy Arifianto.
Menurutnya, hal itu lebih banyak disebabkan oleh sisi demand, yang masih lemah karena prospek ekonomi dan harga komoditas yang relatif rendah.
Doddy sepakat terkait dengan adanya peluang yang disebutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) untuk turun secara perlahan di bawah 3,1% (gross) pada tahun depan.
"Terkait dengan NPL, saya setuju dengan OJK pada kuartal III/2016 sampai dengan kuartal pertama 2017 memasuki puncak. Setelah itu NPL akan menurun secara perlahan," katanya.
Doddy menjelaskan, pertumbuhan kredit pada situasi saat ini terutama di sektor infrastruktur dan konsumsi.
"Menjelang akhir 2017, manufaktur juga bisa meningkat karena perbaikan iklim bisnis," ujarnya.
Sementara Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebutkan sektor jasa keuangan juga terimbas kinerja kredit yang masih lesu.
Menurutnya, pertumbuhan sektor jasa keuangan turun 8,83% dari triwulan II sebesar 13,51% disertai oleh pertumbuhan kredit yang lesu dan NPL yang tinggi.
Rasio Kredit Bermasalah Pada 2017 Diyakini Turun
Pertumbuhan kredit perbankan pada 2017 diperkirakan berada di kisaran 9% sampai 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Newswire
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu