Bisnis.com, BOGOR - Citibank N.A Indonesia memasang target konservatif terkait pertumbuhan bisnis tahun depan.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, untuk pertumbuhan kredit tahun depan diperkirakan dikisaran single digit. Alasannya, permintaan kredit tahun depan diprediksi baru akan meningkat di semester II.
"Kami lebih baik sedikit konservatif karena melihat pick up pertumbuhan baru terjadi semester kedua tahun depan," katanya usai kegiatan Citi Media Appreciation Days di Bogor, Rabu (7/12/2016).
Citi Indonesia tetap mengandalkan segmen ritel dan institutional banking sebagai pendulang laba tahun depan. Saat ini porsi kedua segmen tersebut sebesar 50:50.
Terkait bakal bertambahnya pemain baru di segmen ritel, Batara menilai hal tersebut sebagai sesuatu yang positif karena pasar akan lebih terbuka. Selain itu masyarakat juga punya lebih banyak pilihan.
Pasar ritel banking bakal semakin ramai dengan masuknya PT Bank HSBC Indonesia di sektor ini. Entitas baru hasil integrasi HSBC Indonesia dan PT Bank Ekonomi Raharja ini mendapat suntikan dana segar US$1 milyar dari Grup HSBC.
Selain itu, pasca akuisi bisnis ritel Australia and New Zealand Banking Group Limited (ANZ) oleh Development Bank of Singapore Limited (DBS) Group, PT Bank DBS Indonesia (DBSI) akan meramaikan segmen ritel di Indonesia dengan masuk di bisnis kartu kredit.