Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, BMRI Bidik Penambahan 2 Juta Pengguna e-Cash

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menargetkan penambahan pengguna uang elektronik berbasis server milik perseroan E-Cash hingga dua juta pada tahun depan.
Seorang nasabah melakukan pembayaran menggunakan aplikasi Mandiri E-Cash usai peluncuran di Jakarta, Selasa (20/5).Bank Mandiri meluncurkan E-Cash guna mempermudah transaksi pembayaran mikro melalui telepon selular tanpa perlu membuka rekening di cabang. /ANTARA
Seorang nasabah melakukan pembayaran menggunakan aplikasi Mandiri E-Cash usai peluncuran di Jakarta, Selasa (20/5).Bank Mandiri meluncurkan E-Cash guna mempermudah transaksi pembayaran mikro melalui telepon selular tanpa perlu membuka rekening di cabang. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menargetkan penambahan pengguna uang elektronik berbasis server milik perseroan e-Cash hingga dua juta pada tahun depan.

Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan saat ini jumlah pengguna e-Cash sekitar tiga juta. Jumlah ini disebutnya masih kecil dibandingkan pengguna uang elektronik berbasis kartu E-Money yang sekitar 9 juta pengguna.

“Tahun depan nambah sejuta atau dua juta pengguna. Transaksi sudah lumayan, tetapi lebih besar e-Money. Kami targetnya lebih ke anak muda,” katanya di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Rico menuturkan salah satu upaya untuk banyak menjaring pengguna e-Cash adalah dengan memperbanyak kerjasama dengan beberapa channel, seperti dengan Grab dan Line.

Dia menjelaskan pengguna e-Cash saat ini belum terlalu banyak dibandingkan pengguna e-Money karena masyarakat masih butuh diedukasi untuk menggunakan layanan ini.

Terlebih, e-Cash juga terhitung produk baru, baru lahir pada 2014, sedangkan e-Money lebih dulu diluncurkan pada 2009. Adapun, terkait e-Money, Rico menyebutkan saat ini mencatatkan nilai transaksi Rp300 miliar setiap bulan dengan jumlah transaksi sebanyak 30 juta kali.

“Untuk tol, e-Money masih nomor satu ya, di kereta api juga. Pangsa pasar kami 65% dan sektor transportasi jadi sektor utama,” katanya.

Untuk memperluas akses dan mempermudah masyarakat melakukan transaksi pembayaran, Bank Mandiri bekerjasama dengan Tokopedia untuk kemudahan pembayaran iuran BPJS Kesehatan.

Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Senior Vice President Bank Mandiri Teddy Y. Danas dan Direktur Utama Tokopedia William Tanuwijaya disaksikan Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans, Direktur Keuangan BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso serta Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Andayani Budi Lestari di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Dengan kerjasama ini, Bank Mandiri akan menyiapkan layanan PPOB Modern Channel pada aplikasi Tokopedia yang memungkinkan masyarakat pengguna Tokopedia untuk membayar tagihan BPJS Kesehatan menggunakan Mandiri Clickpay, Mandiri Kartu Kredit dan Kartu Debit, dan Mandiri e-cash. Saat ini, masyarakat yang menggunakan aplikasi Tokopedia dalam berbelanja online mencapai 15 juta user.

Menurut Rico, sebagai mitra BPJS Kesehatan, perseroan berkomitmen untuk aktif memperluas akses pembayaran bagi masyarakat, khususnya melalui akses elektronik, sehingga pembayaran iuran BPJS Kesehatan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

“Kami menyadari, kemudahan akses sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan keaktifan masyarakat dalam membayar iuran BPJS Kesehatan mengingat iuran tersebut dibutuhkan BPJS kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Rico.

Secara keseluruhan, pembayaran iuran BPJS Kesehatan di Bank Mandiri dapat dilakukan melalui lebih dari 22.500 jaringan kantor cabang serta merchant-merchant retail yang telah bekerjasama dengan Bank Mandiri seperti  Alfamart. Di samping itu, pembayaran  juga dapat dilakukan melalui jaringan elektronik seperti ATM, internet banking dan mobile banking.

Pada periode Januari – September 2016, pembayaran iuran BPJS melalui Bank Mandiri tercatat sebesar Rp25,5  triliun yang dilakukan melalui lebih dari 274.000 transaksi badan usaha dan 5,43 juta transaksi peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper