Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Penyaluran Kredit BTPN Tumbuh Hampir 8%

Hingga akhir Desember 2016, penyaluran kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) tumbuh 8% (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan 2015.
Bank BTPN/Antara
Bank BTPN/Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Hingga akhir Desember 2016, penyaluran kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) tumbuh hampir 8% (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan 2015.

Dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Kamis (23/2/2017), dikemukakan bahwa penyaluran kredit BTPN pada 2016 mencapai Rp63,2 triliun atau naik 7,85% atau hampir 8% dibandingkan dengan 2015 yang senilai Rp58,6 triliun. Penyaluran kredit tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,79%.

Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh penyaluran kredit ke segmen usaha kecil dan menengah (yang mencapai Rp9,3 triliun, atau tumbuh 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp6,9 triliun. Penopang lainnya adalah pembiayaan melalui BTPN Syariah yang tumbuh 36% (yoy) dari Rp3,7 triliun menjadi Rp5 triliun pada akhir Desember 2016.

“Pencapaian ini tidak lepas dari strategi BTPN dalam memadukan misi bisnis dan misi sosial pada produk, layanan, serta kegiatan sehari-hari,” kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam keterangan resmi.

Melalui Progam Daya, sebuah program pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan dan terukur, BTPN membuka kesempatan bagi seluruh nasabah untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Sepanjang Januari 2016 – Desember 2016, BTPN telah menyelenggarakan 225.589 pelatihan Daya dengan jumlah peserta 1.322.997 nasabah.

Saat ini, BTPN juga telah memiliki dua platform digital banking yang unik untuk dua segmen yang berbeda. Pertama, BTPN Wow! yang diperuntukkan bagi segmen below-consuming-class yang terdiri dari petani, nelayan, buruh, pekerja informal, dan para pedagang mikro. Sejak diluncurkan pada Maret 2015 hingga akhir Desember 2016, BTPN Wow! telah memiliki 2,9 juta nasabah dan lebih dari 171.000 agen.

Kedua, platform Jenius untuk segmen consuming-class yang diperkenalkan ke publik pada Agustus 2016.

Jenius adalah rekening tabungan, bukan uang elektronik yang dilengkapi dengan kartu debit Visa untuk transaksi retail di seluruh dunia dan tersambung dengan jaringan perbankan nasional.

Untuk mengembangkan layanan digital tersebut, selama Januari 2016 – Desember 2016, BTPN telah mengalokasikan dana Rp611 miliar untuk investasi. Angka ini meningkat 232% dibandingkan nilai investasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp184miliar.

“Belanja teknologi ini tentu saja mengerek beban operasional, tapi kami optimistis investasi ini akan memberikan dampak positif dan signifikan bagi perusahaan di masa mendatang,” katanya.

Pada sisi lain, total pendanaan (funding) meningkat 12% (yoy) dari Rp65,6 trilun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp73,3 triliun pada akhir Desember 2016. Dari jumlah tersebut, komposisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp66,2 triliun atau naik 10% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,3 triliun, dan komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp7 triliun.

Seiring dengan berbagai pencapaian kinerja tersebut, aset BTPN tercatat naik 13% dari Rp81 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp91,4 triliun pada akhir Desember 2016, dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga di 25%. Sementara itu, laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) meningkat 3% (yoy) menjadi Rp1,75 triliun.

“Jika tidak memperhitungkan nilai investasi baru sebesar lebih dari Rp600 miliar, sejatinya laba di atas Rp2 triliun. Kami optimistis kinerja BTPN semakin baik ke depannya walaupun kami prediksikan situasi perekonomian masih menantang di 2017,” pungkas Jerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper