Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Pendapatan Premi Sinar Mas Tumbuh 8%

Sepanjang 2016, PT Asuransi Sinar Mas mengumpulkan pendapatan premi Rp5,2 triliun
Asuransi Sinar Mas. /.Bisnis.com
Asuransi Sinar Mas. /.Bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA—Sepanjang 2016, PT Asuransi Sinar Mas mengumpulkan pendapatan premi Rp5,2 triliun.

Direktur PT Asuransi Sinar Mas I Ketut Pasek Swastika mengatakan pendapatan premi sebesar Rp5,2 triliun pada tahun lalu tumbuh sekitar 8% jika dibandingkan pendapatan premi pada tahun sebelumnya.

“Tahun ini kondisi perekonomian diprediksi membaik, jadi kami perkirakan produksi di tahun ini bisa tumbuh sekitar 15—20% atau lebih tinggi jika dibandingkan capaian tahun lalu,” kata Ketut, Kamis (23/2/2017).

Menurutnya, lini bisnis proprerti diprediksi masih akan menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan premi perusahaan di tahun ini. Pada tahun lalu, lini bisnis properti juga menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan premi dengan porsi sekitar 40%. Kemudian, disusul oleh asuransi kendaraan bermotor yang berkontribusi sekitar 28%, sedangkan 32% sisanya terbagi kedalam berbagai lini bisnis asuransi lainnya.

Untuk memacu produksi, ujarnya, perseroan juga akan merealisasikan berbagai rencana pengembangan bisnis seperti meningkatkan kemitraan untuk saluran distribusi baik dengan bank ataupun multifinance untuk memasarkan produk-produk asuransi.

“Kami juga rencananya akan memacu jumlah agen pada tahun depan. Saat ini jumlah agen telah mencapai hampir 4.000 orang,” jelasnya.

Terkait rencana pembukaan kantor cabang, dia mengatakan pihaknya akan menahan rencana tersebut, dan cenderung berupaya mengoptimalkan pemasaran melalui kantor cabang yang sudah ada. Hingga akhir 2016, jumlah kantor cabang atau kantor pemasaran Asuransi Sinar Mas telah mencapai sekitar 200 kantor.

Sementara itu, Ketua Umum AAUI Yasril Y. Rasyid memprediksi pertumbuhan produksi industri asuransi umum sepanjang 2017 bisa mencapai 15—20% atau lebih tinggi dari proyeksi produksi tahun 2016 yang diperkirakan hanya mencapai 10%.

Menurutnya, asumsi pertumbuhan premi bisa mencapai 15% atau maksimum 20% mengacu pada proyeksi pertumbuhan perekonomian nasional yang ditargetkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 2017 bisa mencapai sekitar 5,1%.

Selain itu, dia mengungkapkan target pertumbuhan premi sepanjang tahun ini bisa tercapai asalkan produksi pada dua lini bisnis utama asuransi umum yaitu asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper