Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Suntikan Modal dari Salim Group, Bank Ina Bidik Kenaikan Laba 80%

PT Bank Ina Perdana Tbk. menargetkan dapat meningkatkan laba pada tahun ini menjadi sebesar Rp33 miliar atau tumbuh 80,92% dari realisasi tahun lalu yang berjumlah Rp18,24 miliar.
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. menargetkan dapat meningkatkan laba pada tahun ini menjadi sebesar Rp33 miliar atau tumbuh 80,92% dari realisasi tahun lalu yang berjumlah Rp18,24 miliar.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntjardjo menyatakan sepanjang 2016, laba bersih perseroan tercatat tumbuh satu digit atau sebesar 8,05%. 

"Tahun lalu kami sebenarnya punya potensi laba sebesar Rp19,8 miliar tetapi kami jadikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk antisipasi peningkatan kredit bermasalah," katanya, Senin (29/5). 

Pada tahun ini, selain karena pertumbuhan perekonomian yang diharapkan lebih positif, emiten berkode saham BINA tersebut lebih optimistis laba akan tumbuh pesat karena perseroan baru saja mendapatkan suntikan dana segar. 

Lewat aksi penawaran umum terbatas I yang dilakukan, Maret lalu, BINA mendapatkan suntikan modal sekitar Rp700 miliar. Tambahan modal mayoritas didapatkan dari Salim Group.

"Dengan tambahan dana segar Rp700 miliar, tentunya ini dapat dilarikan untuk sementara ke surat berharga yang aman seperti obligasi pemerintah, SBI maupun deposito atau NCD dari bank-bank pemerintah," paparnya. 

Dari sisi kredit, sampai akhir 2017, Bank Ina Perdana menargetkan pertumbuhan sebesar 15,94% menjadi Rp1,6 triliun dari realisasi tahun lalu sebesar Rp1,38 triliun. Sebagai informasi, pada 2016 penyaluran kredit bank Ina Perdana sempat turun tipis 5,4% secara year on year dari posisi Rp1,46 triliun pada 2015. 

Terkait dengan kualitas kredit, perseroan juga ingin menekan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) yang pada tahun lalu sempat melejit ke level 3,14% dari posisi 0,21% pada 2015.  "Kami targetkan NPL 2% di tahun ini. NPL tahun lalu meningkat di luar dugaan," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper