Bisnis.com,JAKARTA—Hingga kuartal I/2017 industri asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 25,5% atau mencapai Rp43,17 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan dari total pendapatan premi yang mencapai Rp43,17 triliun, sebesar Rp25,79 triliun disumbang dari perolehan premi bisnis baru, dan Rp17,38 triliun sisanya merupakan premi lanjutan.
“Premi bisnis baru pada kuartal I/2017 mencatatkan pertumbuhan 34,9%, sedangkan premi lanjutan tumbuh 13,8%,” kata Hendrisman disela-sela paparan kinerja kuartal I/2017 asuransi jiwa, Rabu (14/6/2017).
Dia mengungkapkan peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan premi berhasil menggenjot total pendapatan industri asuransi jiwa hingga mencapai Rp56,96 triliun atau tumbuh 16,4%.
“Adanya pertumbuhan premi yang cukup signifikan ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan dan minat masyarakat terhadap produk proteksi jangka panjang yang ditawarkan asuransi jiwa mulai meningkat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan pertumbuhan total pendapatan premi juga didorong meningkatnya perolehan premi dari saluran distribusi bancassurance yang mencapai 47,5% secara year on year (yoy).
Baca Juga
Kemudian, pertumbuhan premi dari saluran keagenan sebesar 11,9%, dan pertumbuhan premi dari saluran distribusi alternatif sebesar 20,9%.
Hingga akhir 2017, AAJI memprediksi pertumbuhan premi asuransi jiwa akan berada pada kisaran 25%.
Menurutnya, faktor yang mendorong pertumbuhan premi antara lain ialah penambahan jumlah tenaga pemasar, adanya upaya pengembangan produk, serta peningkatan kemitraan untuk saluran distribusi yang akan dilakukan perusahaan asuransi jiwa sepanjang tahun ini.
