Bisnis.com, JAKARTA – Unit usaha syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah mengejar target laba setelah pajak senilai Rp60 miliar. Jumlah itu jauh lebih besar ketimbang pencapaian pada akhir tahun lalu yang senilai Rp28,35 miliar.
Kepala Divisi Syariah Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah Rizeni Arifin mengatakan, sampai Mei 2017, UUS perseroan sudah mencapai laba sekitar Rp27 miliar atau sudah mendekati pencapaian sampai akhir tahun lalu yang sekitar Rp28 miliar.
“Dengan melihat itu, kami optimistis menargetkan pertumbuhan profit bisa mencapai Rp60 miliar pada akhir tahun ini,” ujarnya pada Rabu (14/6) malam.
Dalam mendulang laba, UUS BPD Jawa Tengah itu akan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan lewat segmen konsumer dan korporasi serta UMKM.
dia mengatakan, dalam mendukung kinerja UUS, perseroan pun mengandalkan dua segmen utama yakni, konsumer yang didaulat untuk penghasil margin yang bagus, sedangkan korporasi seperti, sindikasi untuk mendorong pertumbuhan aset bisa lebih cepat.
Sampai akhir tahun lalu, porsi pembiayaan konsumer masih sekitar 30%, sedangkan sisanya pembiayaan korporasi memiliki porsi lebih besar yakni 70%.
Rizeni mengharapkan, sampai 2018 nanti porsi pembiayaan bisa berubah menjadi 40% konsumer dan 60% korporasi dan UMKM.
“Kami melihat peluang konsumer cukup bagus untuk ditingkatkan karena konsumer bisa mendapatkan margin yang bagus sehingga bisa lebih efisien lagi nnatinya. Kalau produktif akan didorong lewat kerja sama antar bank daerah, kalau ada proyek kita kerja sama dan saling memanggil,” ujarnya.