Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mencatatkan pertumbuhan kredit sekitar 16,9% pada semester I/2017. Perseroan optimistis pada semester II/2017 bisa mendorong pertumbuhan kredit lebih tinggi lagi.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto mengatakan, dari segi segmen dan sektor usaha, pertumbuhan kredit perseroan ada yang mengalami kenaikan dan penurunan. Terlebih, sepanjang paruh pertama tahun ini perseroan tengah membenahi dan fokus pada kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan digital.
“Dari sisi aset mengalami sedikit penurunan pada kuartal II/2017 dibandingkan dengan kuartal I/2017, tetapi itu terlebih karena lebaran kemarin banyak nasabah yang menarik dana untuk kebutuhan hari raya, biasalah,” ujarnya pada Senin (3/7).
Suprajarto menjelaskan, untuk pertumbuhan sampai Juni 2017 mencatatkan kenaikan sebesar 0,5% dari persentase pertumbuhan pada kuartal I/2017.
Pada kuartal pertama 2017, bank dengan kode emiten BBRI itu mencatatkan pertumbuhan sebesar 16,4% sehingga bila mengalami kenaikan 0,5%, pertumbuhan kredit perseroan menjadi sekitar 16,9%.
“Pada semester kedua, pertumbuhan kredit kami mungkin bisa lebih tinggi. Pada paruh pertama kemarin, kami agak sedikit ngerem pertumbuhan kredit segmen korporasi,” jelasnya.
Suprajarto memaparkan perseroan menahan pertumbuhan kredit korporasi karena dari segi porsi persentasenya telah terlampu tinggi. “Kami kan fokus di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” paparnya.
Dia menuturkan, porsi segmen korporasi perseroan di jaga pada kisaran 28% dan UMKM 72%. “Saya sih pengennya 70% UMKM dan 30% korporasi, tetapi agak sulit juga,” tuturnya.