Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. menyatakan kinerja sampai dengan penghujung semester I/2017 belum pulih sempurna sehingga rentabilitas perseroan juga belum kembali ke level normal.
Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan, tak tertutup kemungkinan bahwa rentabilitas bank, atau kemampuan perseroan dalam menghasilkan laba, pada semester II/2017 ini menurun dibandingkan dengan semester I/2017.
“Bisa saja semester pertama laba besar, tetapi semester kedua lantas anjlok. Bisnis perbankan belum sehat sehingga profit itu istilahnya masih belum normal. Yang penting setidaknya kami bisa bertahan,” ucap Edy di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Sebelumnya, Ekonom Lembaga Penjamin Simpanan Mochammad Doddy Ariefianto menuturkan, apabila tidak ada goncangan lagi dari global maka rentabilitas bank pada 2017 akan tergantung kepada permintaan kredit.
“Ini karena untuk pencadangan 2016 80%--90% sudah done ya bank-bank, walaupun enggak semua aman. 2017 itu masalah di demand kredit, bukan di supply,” katanya.
Perlambatan pertumbuhan kredit terlihat sejak tahun lalu, termasuk kredit segmen konsumer yang menjadi penopang utama juga mulai menurun. Kendati demikian, Doddy berharap pada 2017 tidak ada goncangan politik global, pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih dari 5,4% dan pertumbuhan kredit bisa membaik.