Bisnis.com, JAKARTA — Hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal III/2017 mencatatkan penurunan kinerja dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dalam keterangan resminya yang dirilis Jumat (15/12/2017), mencatat total pendapatan industri mencapai Rp177,42 triliun atau bertumbuh sekitar 11,8% (year-on-year/yoy). Pada periode yang sama, hasil investasi asuransi jiwa justru turun 10,8% menjadi Rp32,53% (yoy).
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengakui kinerja hasil investasi kurang begitu memuaskan. Kendati begitu, dia menegaskan total pendapatan premi yang dominan sebagai penyokong pendapatan industri masih bertumbuh cukup signifikan.
“Secara keseluruhan total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal ketiga tahun ini mengalami peningkatan yang cukup baik,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (15/12/2017) malam.
Togar menyebutkan total pendapatan premi yang berkontribusi sebesar 78,5% pada total pendapatan industri. Total pendapatan premi pada periode itu mencapai Rp139,27 triliun atau bertumbuh sekitar 20,0% (yoy).
Bila dirincikan, maka total premi bisnis baru bertumbuh 21,2% (yoy) menjadi 84,16 triliun dan total premi lanjutan mencapai Rp55,11 triliun atau naik 18,2% (yoy).
Adapun, AAJI mencatat jumlah investasi pada triwulan ketiga tahun ini mencapai Rp457,64 triliun atau bertumbuh 18,5% (yoy).
“Kenaikan jumlah investasi menjadi kontributor utama dari kenaikan total aset, dengan kenaikan total aset sebesar 17,9% (yoy) atau senilai Rp515,65 triliun,” tulis keterangan resmi tersebut.