Bisnis.com, JAKARTA--PT Mandiri Utama Finance atau MUF mematok pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 5%-10% pada 2018.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan, proyek pembiayaan yang dipatok perseroan tidak akan jauh berbeda dengan proyeksi industri otomotif.
“Secara keseluruhan menurut saya konsumen masih menunggu situasi 2018-2019 yang dianggap sebagai tahun politik,” kata Stanley kepada Bisnis dikutip Sabtu(30/12/2017).
Menurutnya pelaku industri otomotif berhati-hati lantaran situasi politik, efek domino juga dikhawatirkan pada perusahaan pembiayaan. Kendati demikian, pihaknya optimistis dapat mencapai target.
Hingga akhir tahun ini, pihaknya mematok dapat menyalurkan pembiayaan mencapai Rp7,3 triliun. Berdasarkan pipeline, katanya, masih banyak aplikasi yang diproses di Desember. Oleh karena itu, pihaknya menilai pembiayaan hingga saat ini masih sesuai target.
Lebih lanjut, Stanley mengungkapkan dari total pembiayaan yang disalurkan, sebagian besar disalurkan untuk segmen sepeda motor baru, dan mobil baru dengan porsi masing-masing sebesar 31%. Kemudian, segmen mobil bekas sebesar 23%, dan segmen motor bekas 15%.
Guna merealisasikan target tahun depan, pihaknya mengatakan akan memperluas jaringan pemasaran melalu penambahan kantor cabang di beberapa daerah. Stanley mengatakan, pihaknya akan menambah sebanyak 35 kantor cabang. Sementara saat ini, kantor cabang yang dimiliki telah mencapai 132 kantor cabang termasuk kantor cabang perwakilan.