Bisnis.com, JAKARTA—Berdasarkan data Bank Indonesia, penghimpunan dana valas jelang tutup 2017 mengalami perlambatan pertumbuhan. Kendati demikian, perbankan optimistis memasuki awal 2018 pertumbuhan dana pihak ketiga berdenominasi valuta asing akan kembali normal.
Hal tersebut dikemukakan Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Hariyono Tjahjarijadi kepada Bisnis, Sabtu (6/1/2018). “Perlambatan pertumbuhan DPK valas dimungknkan karena banyak perusahaan yang punya utang valas, mereka harus angsur atau bayar bunga,” ucapnya.
Setidaknya pada tiga bulan pertama tahun ini, imbuh Hariyono, pertumbuhan penghimpunan DPK termasuk yang berdenominasi valuta asing akan kembali normal. Bank Mayapada memproyeksikan secara umum penghimpunan dana bisa tumbuh dua digit secara year on year.
Valas atau valuta asing yang dihimpun seluruh bank per November tahun lalu mencapai Rp693,7 triliun. Jumlah ini tercatat hanya tumbuh 1,2% (yoy). Padahal, per Oktober penghimpunan dana valas tumbuh menyentuh 6,6% (yoy) menjadi Rp702,6 triliun.