Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengapa Bank Muamalat Perlu Suntikan Modal?

Proses negosisasi akuisisi saham mayoritas PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. terus berjalan.
Bank Muamalat/Istimewa
Bank Muamalat/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Proses negosiasi akuisisi saham mayoritas PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. terus berjalan.

Tambahan modal diharapkan bisa memperbaiki kinerja bank syariah ini setelah rasio kecukupan modal turun ke angka 11,58% pada September tahun lalu.

Presiden Direktur Karim Consulting Indonesia (KCI) Adiwarman Karim mengatakan, Bank Muamalat-bersama dengan PT Bank Syariah Mandiri-merupakan penopang pasar syariah Indonesia.

"Kalau ada apa-apa ya harus diupayakan supaya berjaya. Kalau tidak industri yang kena akibat," katanya kepada Bisnis, Kamis (25/1/2018).

Dia menjelaskan, pangsa pasar Bank Muamalat dan BSM jika digabung mencakup 60% dari keseluruhan pasar syariah nasional.

Oleh karena itu, kinerja keduanya merupakan cerminan kinerja industri syariah secara keseluruhan.

Dia menilai, Bank Muamalat tetap menarik di mata investor. Selain citra yang sudah melekat sebagai bank syariah, pangsa pasarnya juga luas.

Oleh karena itu, Adi mengatakan wajar jika banyak investor lokal yang tertarik mengakuisisi Bank Muamalat.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Muamalat KH Ma'ruf Amin mengatakan, peminat saham Muamalat bukan hanya PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI).

Dia mengungkapkan bahwa kemungkinan akan ada investor lain yang mau masuk. Berdasarkan informasi yang dia peroleh, banyak investor swasta nasional yang telah menyatakan ketertarikannya membeli saham Muamalat. "Justru yang saya dengar dari swasta lokal. Tapi persisnya belum tahun berapa," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper