Bisnis.com, JAKARTA - Kemunculan perusahaan teknologi finansial (tekfin) dan perkembangan digitalisasi perbankan secara langsung akan berdampak pada industri perbankan.
Pengamat Ekonomi UI Muhamad Chatib Basri, menganggap perkembangan teknologi digital dalam industri perbankan dapat dilihat sebagai kesempatan maupun tantangan.
Perubahan pertama yang akan berdampak pada industri perbankan adalah perilaku nasabah yang berpindah dari aktivitas transaksi konvesional, seperti pergi ke bank untuk menabung, ke transaksi digital.
"Saya kira sebagian besar bank sekarang transaksinya dilakukan melalui mobile banking atau internet banking," ujarnya dalam seminar Disrupsi Digital di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (5/2/2018).
Hal yang paling dikhawatirkan adalah dengan digitalisasi sejumlah pekerjaan terkait perbankan, contohnya teller, akan kehilangan pekerjaannya.
Chatib menyebut fenomena tersebut sebagai redefinisi pekerjaan. Peran-peran seperti akuntan, teller, pelayan toko, dan lain lain akan tetap ada namun mereka akan membutuhkan set skill baru untuk bekerja dengan data.
Menurutnya, digitalisasi tidak akan menghapus semua sistem konvensional.
"Yang akan terjadi justru equilibrium antara layanan online dan offline karena ada segmentasi pasar yang tidak sepenuhnya hilang dan harus dilayani," tuturnya.
Perubahan kedua adalah peran fintek yang saat ini hanya berfungsi sebagai pengumpul data pengguna dan menjadi pusat big data, ke depannya akan sangat mungkin jika fungsi mereka akan sama persis dengan bank.
Sekarang saja, sejumlah fintek sudah memiliki fasilitas e-wallet, mereka bisa memantau aktivitas transaksi hingga kemampuan ekonomi pengguna.
Menurut Chatib langkah selanjutnya adalah inklusi ekonomi dengan begitu banyak data yang dimiliki oleh fintek, mereka akan mampu menyusun profil kredit penggunanya.
Bank tidak perlu khawatir dengan kemungkinan tersebut, Chatib mengatakan justru ke depannya kolaborasi antara bank dengan e-commerce akan sangat mungkin.
Bank memiliki wewenang untuk melakukan sistem pembayaran sedangkan fintek memiliki kemajuan teknologi dari segi kemampuan analisis data pengguna.
Ke depan, Chatib memperkirakan kolaborasi dengan sektor telekomunikasi juga akan sangat mungkin terjadi.
Selain fintek, industri telekomunikasi memiliki cakupan data yang jauh lebih besar.
"Kombinasi dari ketiganya dapat menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa," katanya.