Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Proporsi Kredit Untuk UMKM Di Atas 30%

Presiden Joko Widodo menginginkan kenaikan proporsi kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik hingga di atas 30% dari total penyaluran kredit perbankan di Indonesia.
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menginginkan kenaikan proporsi kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik hingga di atas 30% dari total penyaluran kredit perbankan di Indonesia.

Hingga saat ini, dia mencatat proporsi kredit UMKM hanya sekitar 20% dari total kredit perbankan. Angka itu dinilai masih sangat kecil jika dibandingkan dengan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja lokal.

"Saya setuju bahwa kredit yang disalurkan kepada UMKM sekitar 20% dari kredit yang ada ini sangat kecil sekali. Saya masih berpikir harusnya bisa lebih dari 30%," kata Kepala Negara saat memberikan pengantar dalam Sidang Dewan Pleno II dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2018 di Tangerang, Rabu (7/3/2018).

Bahkan, dia menginstruksikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian untuk segera mengumpulkan stakeholder perbankan guna merealisasikan komitmen peningkatan proporsi penyaluran kredit bagi UMKM. Peningkatan akses permodalan tersebut juga diharapkan dapat melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang nantinya bisa memajukan perekonomian Indonesia.

Jokowi melanjutkan hal itu juga bisa menjadi modal untuk mendorong kenaikan kelas dari usaha kecil ke menengah, dan usaha menengah ke skala besar.

"Yang menengah dinaikkan usaha menjadi konglomerat. Indonesia memerlukan konglomerat-konglomerat baru yang berasal dari UMKM. Tidak hanya dari Jakarta, tapi juga dari daerah," tambahnya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, rasio kewirausahaan Indonesia adalah 3,1% pada 2016. Angka itu lebih tinggi dibandingkan posisi 3 tahun sebelumnya yang masih sebesar 1,67%.

Dengan demikian, Indonesia masuk dalam kategori negara sejahtera, yakni yang memiliki rasio kewirausahaan minimal 2%. Namun, capaian Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Malaysia misalnya, sudah mencapai level 5%. Sementara itu, rasio Singapura telah menyentuh 7%, China 10%, Jepang 11%, dan AS 12%. 

Pemerintah pun telah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan sekitar 1% setiap tahunnya, sehingga dapat mencapai 5% rasio wirausaha dari jumlah penduduk pada 2019.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper