Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) menyatakan akan melanjutkan rencana penerbitan saham baru dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Keputusan tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham yang dilakukan di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Head of Financial Strategic Planning Bank Panin Dubai Syariah Popo Fauzan menyatakan total nilai saham baru yang diterbitkan maksimal Rp1,37 triliun.
“Seiring dengan yang disampaikan di informasi keterbukaan, kami sekurang-kurangnya Rp750 miliar dan sebanyak-banyaknya Rp1,376 triliun. Rights issue yang dilakukan targetnya sekitar itu,” katanya usai rapat.
Adapun, rights issue tersebut dilakukan untuk mendukung penguatan struktur permodalan perseroan. Namun, Popo tidak mengungkapkan kepastian waktu pelaksanaan rights issue.
Per akhir 2017 lalu, anak usaha PT Bank Panin Tbk tersebut memiliki rasio kecukupan permodalan (capital adequacy ratio/CAR) masih di level yang rendah yakni sebesar 11,5%. Namun, Popo optimistis rasio CAR akan mengalami perbaikan pada akhir kuartal I/2018.
Terkait langkah penyerapan oleh pemegang saham mayoritas, Popo masih belum dapat memastikan apakah keduanya yakni Bank Panin dan Dubai Islamic Bank, akan menggunakan haknya atau tidak.
“Tetap ikuti mekanisme rights issue, kan ada proses-prosesnya. Pada dasarnya mereka ikuti porsi yang ada saat ini masing-masing dan ikuti ketentuan bursa. [Apakah akan ada dilusi atau tidak] itu nanti ditentukan kemudian setelah penjatahan selesai,” tuturnya.