Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pengelola Dana Bergulir – Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB – KUMKM) berencana menggelar lelang terbatas atau beauty contest untuk menjaring mitra dari perusahaan penyelenggara financial technology atau fintech.
Langkah itu dilakukan agar lembaga yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dapat memulai penyaluran dana melalui fintech atau peer-to-peer (P2P) lending pada awal Juni 2018.
Direktur Utama LPDB – KUMKM Braman Setyo mengatakan pihaknya memang berfokus untuk merealisasikan kerja sama dengan P2P lending agar mewujudkan misi penyaluran dana yang lebih inklusif.
Layanan jasa keuangan alternatif itu dinilai mampu memberikan efisiensi dan efektifitas penetrasi penyaluran dana bergulir ke seluruh wilayah Indonesia.
“Setelah ini, kami akan melakukan beauty contest kepada 36 lembaga fintech lending, untuk melakukan kerja sama dann bersinergi,” ungkapnya di sela-sela focus group discussion (FGD) bertajuk Penyaluran Dana Bergulir Melalui Perusahaan Penyelenggara Fintech, Selasa (24/4/2018).
Braman mengatakan pihaknya tentu tidak akan bermitra dengan seluruh fintech lending yang terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan. LPDB – KUMKM, jelasnya bakal bekerjasama dengan fintech dengan model bisnis yang sesuai.
Baca Juga
Yang jelas, kata dia, pihaknya akan menggandeng fintech yang juga menyalurkan pendanaan pada segmen produktif.
“Dari 36 fintech itu, kami belum tahu model bisnis yang mereka punya. Tentunya harus disesuaikan dan disamakan dengan kami,” ungkapnya.
Direktur Bisnis LPDB – KUMKM Iman Pribadi menjelaskan sejauh ini fintech lending di bawah pengawasan OJK memiliki model bisnis yang berbeda-beda dan juga segmen yang beragam. Oleh karena itu, dia mengatakan pihaknya mesti mengetahui lebih jauh dulu calon mitra fintech yang bakal digandeng.
“Ada yang main di mikro, ada juga consumer lending, sedangkan kami mau tidak mau segmentasi hanya untuk sektor produktif. Kemudian, karena ini dana negara, mesti ada prinsip kehati-hatian.”