Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank UOB Indonesia menargetkan pertumbuhan volume transaksi maupun jumlah pemegang kartu kredit sebesar 20% secara year on year.
Head of Cards and Payments UOB Indonesia Dessy Masri mengatakan, saat ini pemegang kartu kredit UOB hampir mencapai 400.000 sedangkan volume transaksinya per akhir tahun lalu menyentuh Rp8 triliun. Tahun ini, UOB Indonesia menginginkan kinerja bisnis kartu kreditnya di atas rata-rata industri perbankan.
“Kalau secara industri, kinerja bisnis kartu kredit memang slow down atau tumbuh di bawah 10% tetapi kalau UOB Indonesia masih bisa tumbuh dua digit. Semua segmen tumbuh, terutama yang terbesar card holder yang milenial,” ucapnya, di Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Kepada masing-masing segmen nasabah kartu kredit, UOB Indonesia memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan serta karakter mereka. Dessy optimistis bahwa selama service dalam kartu kreditnya relevan dengan kebutuhan pasar maka kartunya akan dipakai.
Salah satu segmen nasabah kartu kredit yang dibidik serius oleh UOB Indonesia adalah masyarakat milenial terutama yang berusia 21 tahun – 35 tahun. Transaksi kartu kredit UOB yang dilakukan oleh kalangan milenial kini porsinya berkisar 30% dari total volume transaksi.
Guna menjaring lebih banyak kalangan milenial maka UOB Indonesia meluncurkan kartu kredit UOB YOLO (You Only Live Once). Produk ini bagian dari strategi perseroa untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup milenial yang akan memiliki pengaruh besar di masa depan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per tahun lalu terdapat 80 juta penduduk yang termasuk dalam kategori milenial yang lahir antara 1980 – 2000. Jumlah inni diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 94 juta orang atau sekitar 35% dari jumlah total populasi Indonesia pada 2020.