Bisnis.com, JAKARTA - Dalam akhir pekan ini sistem di sejumlah bank besar, terutama bank pelat merah, mengalami gangguan yang membuat layanan perbankan nasabah terganggu.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengakui gangguan tersebut akibat lonjakan transaksi yang terjadi sejak akhir bulan Mei yang dibarengi dengan turunnya kapasitas jaringan komunikasi dari salah satu operator.
“Iya benar sempat terjadi gangguan di beberapa layanan seperti SMS Banking dan layanan payment antarbank. Ini disebabkan oleh turunnya kapasitas jaringan komunikasi dari salah satu operator ke salah satu payment switching, sementara trafik sedang tinggi yang mengakibatkan terjadinya traffic overflow dan jaringan overload,” kata Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo kepada Bisnis, Rabu (6/6/2018).
Dia menjelaskan, siklus pergerakan transaksi dapat meningkat pada saat penerimaan gaji sekitar yaitu 12-14 juta transaksi per hari. Khusus awal Juni, trafiknya meningkat hampir 100% yaitu sekitar 25 juta transaksi.
Menurut Indra, lonjakan drastis tersebut lantaran waktu penerimaan gaji yang hampir bersamaan dengan pembagian THR, khususnya bagi para ASN dan pensiunan. Hal itu seperti yang terjadi pada hari Senin (4/6/2018) lalu.
Dia menyatakan lonjakan transaksi tersebut juga berpotensi terjadi menjelang hari H Lebaran. “Pola transaksi juga biasanya meningkat dibandingkan dengan normal pada periode H-7 sampai dengan H -1, setelah itu terjadi penurunan mulai hari H dan normal kembali setelah H+7,” ungkapnya.
Emiten perbankan dengan kode saham BBRI itu pun menyatakan telah mengantisipasi lonjakan transaksi dengan memastikan kapasitas jaringan yang memadai.
“Pemulihan jaringan overload antar bank ini perlu waktu untuk benar-benar normal. Tapi sebagai langkah antisipasi yang dilakukan oleh BRI adalah memastikan kapasitas jaringan-jaringan interbank memadai dan siap mengantisipasi lonjakan trafik,” paparnya.