Bisnis.com, JAKARTA -Transaksi kartu kredit selama ramadan dan libur lebaran didominasi oleh pembelian retail khususnya yang berkaitan dengan traveling.
General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha mengatakan, sejak Juni 2018 pembelian tiket pesawat dan reservasi hotel menggunakan kartu kredit meningkat cukup pesat.
"Untuk ramadan dan lebaran tahun ini didominasi pembelian retail terutama hotel dan airline. Kami perkirakan naik sekitar 10%-15%," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/6).
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena masyarakat saat ini lebih suka membelanjakan uangnya untuk berlibur ketimbang membeli barang. Apalagi tahun ini masa libur lebih panjang sehingga pengeluaran juga lebih banyak.
"Tapi data lengkapnya kami belum pegang karena masih diolah. Jadi belum bisa lihat seberapa besar pengaruh libur lebih panjang," imbuhnya.
Meskipun dari sisi transaksi meningkat, tetapi dari sisi akusisi justru menurun. Steve menjelaskan, penyebab akusisi menurun karena calon-calon kostumer di kota besar justru bepergian.
Di sisi lain, kenaikan transaksi kartu kredit juga cenderung memicu kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Menurutnya hal tersebut terjadi karena pemakaian kartu selama musim libur di atas rata-rata.
Berdasarkan data statistik sistem pembayaran Bank Indonesia, pada periode ramadan dan libur lebaran tahun lalu ada peningkatan volume belanja sebesar 2,2% dari Juni ke Juli. Sedangkan dari sisi nominal meningkat 2,4%.
Secara umum, AKKI memperkirakan bisnis kartu kredit tahun ini meningkat 3%-4% dari sisi jumlah kartu. Sedangkan dari sisi volume meningkat antara 7%-10%. Faktor pendorongnya diharapkan datang dari pembelanjaan di supermarket, restoran dan toko dagang elektronik.
Hingga April 2018 jumlah kartu kredit yang beredar di masyarakat sebanyak 17.418.527 keping. Volume transaksinya mencapai 27.633.702 dengan nominal Rp24,91 triliun.