Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Beban Dana Jadi Tantangan Multifinance

Peningkatan beban dana atau cost of fund dinilai menjadi tantangan bagi pelaku industri multifinance dalam menjaring sumber pendanaan pada semester II/2018
Multifinance/Istimewa
Multifinance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan beban dana atau cost of fund dinilai menjadi tantangan bagi pelaku industri multifinance dalam menjaring sumber pendanaan pada semester II/2018.

Hal itu diprediksi seiring pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan suku bunga BI 7 days (reverse) repo rate (BI-7DRR).

Managing Director PT Indosurya Inti Finance (Indosurya Finance) Mulyadi Tjung mengakui sentimen itu bakal mengerek bunga pinjaman perbankan.

"Rasanya ekspektasi bunga akan tinggi. Cost of fund pasti naik," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (29/6/2018).

Kendati begitu, dia mengatakan pihaknya masih akan tetap merealisasikan rencana pendanaan yang ditetapkan sebelumnya. Termasuk untuk merealisasikan pinjaman dari luar negeri atau offshore loan.

Apalagi, jelasnya, sumber dana untuk ekspansi tahun ini sudah dipersiapkan sejak tahun sebelumnya.
"Masih pertimbangkan [untuk offshore loan], namun, sekarang harus hati-hati."

Direktur Keuangan PT BFI Finance Sudjono juga mengakui hal tersebut. Menurutnya, penyesuaian suku bunga acuan yang dilakukan BI pada hari ini merupakan suatu keniscayaan guna memelihara kepercayaan investor terhadap Indonesia di tengah perkembangan ekonomi global yang mengkhawatirkan sebagai dampak dari perang dagang.

Dia pun memperkirakan suku bunga pinjaman perbankan dan pembiayaan akan berangsur naik pada semester II/2018. Namun, Sudjono optimistis pihaknya masih mampu merealisasikan target pendanaan pada tahun ini.

Emiten multifinance dengan kode saham BFIN itu berencana mencari sumber pendanaan senilai sekitar 25% dari pinjaman luar negeri atau offshore loan.

Sekitar 40% lainnya berasal dari penerbitan obligasi dan selebihnya dari pinjaman dalam negeri.
"Rencana pendanaan sejauh ini masih berjalan sesuai rencana awal tahun," ungkapnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper