Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah mencatatkan kinerja positif pada semester I/2018 dengan pertumbuhan bisnis mencapai dua digit.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan bahwa pertumbuhan aset BCA syariah mencapai 18,6% secara year on year (yoy), menjadi Rp5,4 triliun.
Dia menerangkan bahwa pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp5,2 triliun atau tumbuh 21,8% dibandingkan dengan posisi pada Juni tahun lalu senilai Rp4,2 triliun.
Adapun, dari sisi pembiayaan, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. itu mencatatkan pertumbuhan 21,3% (yoy) menjadi Rp4,7 triliun. Pembiayaan perseroan masih berfokus pada segmen UMKM dan konsumer.
Perseroan juga mampu menjaga kualitas pembiayaan yang tercermin dari rasio non performing financing (NPF) gross yang terjaga pada level 0,73%. Kinerja positif ini mendorong laba BCA Syariah tumbuh 25% (yoy) menjadi Rp25 miliar.
"BCA Syariah konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan prudential banking practice dan hasilnya alhamdulillah kami dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabil,” katanya di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan dapat mencapai kisaran level 15% hingga 20%. Untuk mencapai target tersebut, perseroan mengembangkan cabang di wilayah Sumatra dan Jawa serta memaksimalkan perkembangan layanan kanal elektronik.
Perseroan akan membuka beberapa kantor cabang baru di Bandar Lampung dan Surabaya. Selain itu, perseroan akan menambah beberapa unit layanan syariah (ULS) di Bandung, Surabaya, Solo, dan Palembang.