Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sun Life Financial Indonesia membukukan pertumbuhan bisnis syariah yang cukup signifikan pada semester I/2018.
Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge menyebutkan perolehan premi dari bisnis syariah sebesar Rp154,3 miliar pada semester I/2018. Angka ini tumbuh 31,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp117 miliar.
"Bisnis syariah masih bagus terbukti dengan masih ada pertumbuhan pendapatan premi bisnis syariah," ujarnya, Kamis (30/8/2018).
Kenaikan ini didukung tenaga pemasaran, produk, dan keberadaan kantor pemasaran syariah yang telah mencapai 48 kantor cabang dari total 181 kantor cabang perseroan. Namun, menurut Shierly, faktor utama yang mendukung pertumbuhan adalah potensi pasar syariah yang masih besar.
"Mayoritas penduduk di Indonesia 80% adalah Muslim, tetapi tingkat inklusi terhadap asuransi syariah masih rendah," tuturnya.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) mencatat indeks literasi asuransi syariah berada di kisaran 2,51%. Artinya, di antara 1.000 orang Indonesia, hanya ada 25 orang yang mengerti dan memahami asuransi syariah.
Lembaga keuangan syariah, termasuk asuransi syariah, belum menjadi pilihan utama bagi umat Muslim. AASI berupaya meningkatkan peran dalam peningkatan literasi dan inklusi asuransi syariah bekerja sama dengan regulator, akademisi, ulama, peneliti, dan tokoh masyarakat.
Shierly berharap pertumbuhan premi dari bisnis syariah pada paruh pertama 2018 dapat berlanjut hingga akhir tahun. Dia optimistis target pertumbuhan ini dapat tercapai, apalagi setelah perseroan meluncurkan produk asuransi untuk wakaf yakni Asuransi Brilliance Hasanah Maxima, pada awal Agustus 2018.
"Sebelum resmi dirilis saja sudah ada 700 polis. Kami yakin itu akan mendorong pertumbuhan hingga akhir tahun," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
